LOMBA SIHIR MERAYAKAN SATU TAHUN ALBUM PERDANA “SELAMAT DATANG DI UJUNG DUNIA”

Lomba Sihir Rayakan Satu Tahun Album Debut Lewat Video Musik “Jalan Tikus”
Juga sebagai bentuk apresiasi atas dukungan Peserta Lomba Sihir

Sektet pop rock Jakarta, Lomba Sihir, merilis video musik terbarunya untuk lagu “Jalan Tikus” pada Sabtu (26/3) ini. Perilisan video musik “Jalan Tikus” dijadikan penanda tepatnya usia satu tahun album debut Selamat Datang di Ujung Dunia, di mana lagu ini adalah salah satu dari 12 materi di dalamnya.

Sejak perilisan Selamat Datang di Ujung Dunia, Lomba Sihir begitu produktif merilis empat video musik untuk lagu “Hati dan Paru-paru”, “Apa Ada Asmara”, “Nirrrlaba”, dan “Semua Orang Pernah Sakit Hati”. Ada pun format video lirik untuk ke-12 lagu, juga album pendek Mungkin Takut Perubahan. Semua karya yang disebutkan, termasuk video musik “Jalan Tikus”, dapat dinikmati di saluran YouTube Lomba Sihir.

 

“Awalnya ‘Jalan Tikus’ sempat dijagokan untuk menjadi single namun momennya nggak pernah pas, terutama setelah kalah posisi dengan beberapa lagu lain dalam urutan single,” kata Hindia, vokalis Lomba Sihir. “Akhirnya dilepas sekalian saat momennya cukup besar, yaitu ulang tahun album perdana.” Selain dijadikan perayaan, perilisan video musik ini pun diharapkan dapat menjadi bentuk apresiasi atas dukungan para penggemar yang dinamai sebagai Peserta Lomba Sihir.

Lirik “Jalan Tikus” sendiri bercerita tentang kebohongan kecil dan jalan pintas sosial yang sering ditempuh untuk meraih ketenangan sementara dalam hiruk pikuk hidup di Jakarta. Berangkat dari cerita tersebut, video musiknya mengisahkan seorang sutradara yang ditunjuk untuk menggarap video musik Lomba Sihir. “Setelah lama berkutat mencari ide yang tak kunjung muncul, namun karena tekanan deadline, akhirnya ia memutuskan untuk mengambil jalan tikus: Lomba Sihir main band aja,” jelas gitaris/vokalis Rayhan Noor.

“Kami sempat mencari-cari siapa yang cocok untuk garap video musik ini,” tambah bassist Wisnu Ikhsantama W. “Akhirnya kami bekerja sama dengan The Marauders. Talent-nya adalah Sahid Permana, teman baik kami di Sun Eater. Lokasi shooting pun dilakukan di rumah Awan dari .Feast.”

Lomba Sihir berawal sebagai rombongan pengiring musik bagi penampilan solo Hindia. Seiring berjalannya waktu, mereka memutuskan untuk berdiri sebagai kesatuan band dengan porsi setara. Sehingga Hindia, Rayhan Noor, Wisnu Ikhsantama W., vokalis Natasha Udu, keyboardist Tristan Juliano, dan drummer Enrico Octaviano mencampurkan elemen musik masing-masing ke dalam Selamat Datang di Ujung Dunia. Album ini pun mengalir dalam spektrum synth pop, funk, hingga rock.

Perihal lirik, Selamat Datang di Ujung Dunia adalah rangkuman keluh dan kasih keenam personel dalam menjalani hidup di Jakarta; mulai dari tekanan sosial arungi kisah romansa, pengejaran karier menuai frustasi, ungkapan amarah terhadap pemerintah, hingga pedoman untuk bertahan di Ibu Kota yang mereka gambarkan sebagai ujung dunia.

“Kami selalu merasa Selamat Datang di Ujung Dunia memiliki potensi lebih dari apa yang kami sudah lakukan sejak album ini rilis pada Maret 2021 lalu,” ungkap Natasha Udu. “Banyak hal yang belum kami gali dan eksekusi karena keterbatasan selama pandemi. Semoga kita bisa memperkenalkan Lomba Sihir ke seluruh Indonesia, kini salah satunya melalui panggung-panggung offline.”

 

 

“Semoga para Peserta Lomba Sihir juga bisa selalu menikmati dan setia menanti kejutan-kejutan lainnya dari kami,” pungkas dia.

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *