Mata Ketiga adalah “spiritual” dari Shadu Rasjidi, Ronie Udara, Erik Sungkawa, Rayhan Syarif, Jaeko, Hanifa Shabrina, dan Hata Arysatya, dimulai dari single pertama “Ilusi Dan Batas Waktu”.
Band yang berasal dari kota Jakarta ini lahir dari ide tiga orang yaitu Erik Sungkawa yang merupakan vokalis dari band Oktaf, Shadu Rasjidi bassist dari Dewa Budjana dan ILP, serta Ronie Udara yang juga merupakan Percussionist dari band Rubah Di Selatan, yang tidak sengaja bertemu di Depok, jawa Barat di pertengahan tahun 2019. Berawal dari keterkaitan Erik kepada dunia kespiritualan, Shadu dan Ronie sangat terinspirasi dengan hal tersebut. Akhirnya pada tanggal 27 juni 2020 kita sepakat untuk berkarya dengan tema spiritual, dengan bergabungnya Hata (Drum), Ray (Gitar), Jaeko (Etnik instrumen) dan Hani (Vokal/keyboard).
Membawa warna musik yang beragam, Mata Ketiga ingin membebaskan para pendengarnya untuk menyimpulkan genre dari Mata Ketiga itu sendiri, meskipun dalam beberapa karya terdapat nuansa Jazz, Rock, Pop, Etnik dan bahkan mantra etnis tertentu sebagai pengingat Bersama akan hal-hal petuah hidup sebagai manusia.
Berkaitan dengan itu, pada tanggal 10 Oktober 2020 dirilislah lagu “Ilusi Dan Batas Waktu” kesemua gerai digital streaming dan juga dirilisnya video lirik diyoutube pada tanggal 17 Oktober 2020, sebagai bentuk salam pembuka dari Mata Ketiga dalam rangkaian karya yang akan dirilis juga. Ilusi dan batas waktu di pilih sebagai single pertama sebagai bentuk komunikasi atas hal kebersyukuran, segala ilusi keresahan dan kesenangan pasti ada/terdapat batas waktunya, untuk mengimbangi kedua sisi tersebut pada penggalan lirik “kunikmati alam bernyanyi” sebagai part bersyukur dalam menikmati peran kita sebagai manusia. Pada single pertama ini Nampak nuansa musik pop dengan kentalnya isian etnik perkusi (Sadatana), Suling Bali dan orchestra sebagai komposisi lagu pertama Mata Ketiga.
Terimakasih atas energi dan segala apresiasinya.
Salam Semesta, Mata Ketiga.