MENGUSUNG ASAS ANTI-KEMAPANAN MELALUI SINGLE TERBARU AYAT ASTRAL “MANIC”

Mengusung asas anti-kemapanan melalui single terbaru Ayat Astral

Ilham Ramadhan, atau yang biasa dikenal “Kunts”. Bersama Haekal Alawy (Drum), Steven Leonidas (Bass). Penggemar musik Punk ini nampak akan menggarap musik-musik yang lebih energik lagi. Setelah lama mengasingkan diri karena mengalami kebuntuan artistik dalam dunia musiknya, serta kesehariannya yang hobi begadang dan menonton kartun-kartun sakit. Ia lekas merilis single yang rascal dan serampangan bertajuk “Manic”. Manic sendiri merupakan serangan kecemasan bagi penderita bipolar. Tapi, agaknya penulisan lagu ini merupakan hikmah bagi perjalanan hidup Ilham sendiri.

Namun, disaat Ilham belajar bertanggung jawab penuh atas musiknya. Sekonyong-konyong Manic itu datang. Badai kecemasan! Kecemasan itu terus menggelora. Di seluruh pikirannya. Terbawa kemana-mana. Berkecamuk sepanjang waktu. Dunia Ilham terganggu karena Manic semata. Kecemasan muncul dimana-mana. Pada musik yang selalu didengarnya. Di indekosnya. Di kampus. Di bar. Hanya ada Manic. pada akhirnya, Ilham menerima kecemasan itu dalam keriangan jiwa tualang.

Meski musiknya memang terdengar serampangan. Ilham sempat menyatakan bahwa ia ingin menggarap musik rascal tapi yang agaknya mencerdaskan, dari sekelumit perjalanan mudanya, Ilham melihat sikap Punk bertebaran dimana-mana. Sikap Punk yang identik dengan melawan dan rascal itu ia artikan sebagai kebebasan berpikir, kebebasan berbicara, kebebasan bermain dan sebagainya. Ia bosan dengan hidup yang menjemukkan, karena manusia dilahirkan dengan segala kemerdekaan. Hal-hal yang baik selalu dibuat oleh nilai, dan nilai itu sendiri dibuat oleh masyarakat. Ilham memiliki kecenderungan rindu terhadap kebebasan. Ia melihat program-program pemerintah saat ini bertabrakan dengan mentalitas anak muda. Ia merasa jenuh dengan ajaran-ajaran kebaikan yang begitu mengekang dan tak ada salurannya, sehingga lahirlah aliran Punk dan sikap rascal serta gerakannya yang tidak disukai oleh masyarakat yang tertib. Mengusung asas anti-kemapanan, beraliran Punk atau bersikap rascal bukan berarti mengajak anak muda untuk bersikap liar dan tidak tertib. Agaknya sikap rascal yang Ilham inginkan adalah rascal yang menjadi cikal bakal dari keberanian dan kecerdikan.

Lagu Manic sendiri sudah digarap oleh Ilham tahun 2019 era perjilidan kuliah. Video klipnya menggambarkan seorang pemuda yang tumbuh dalam keterasingan, hidupnya tak normatif. Ia muak dengan lingkungan sosialnya yang materialistik, sementara keluarga dan teman-temannya adalah orang-orang yang gemar berbicara moral dan politik. Perilakunya yang tidak normatif itu adalah bentuk dari perlawanan terhadap guru di sekolahnya yang malah jadi mesin penghancur moral dan mental. Tak hanya itu sikap rascal yang diperlihatkan merupakan sindiran bagi pergaulan di sekolahnya yang malah melumpuhkan karakter dan mencabut pikiran-pikiran dari seluruh akar budaya. Akibatnya pelajar pada saat itu dicetak untuk menjadi robot tanpa hati, tanpa nalar, tanpa keberanian mencoba dan berbeda. Semua dicetak sebagai follower, bukan pionir.

Ilham menyanyi dengan penuh teriakan, ironi hingga penghancuran diri. Lagu Manic merupakan memoar yang kritis sekaligus kelewat berandal, tengil dan serampangan. Genre yang bertabrakan dengan kaum dominan, kaum yang lahir dari sebuah fenomena cinta yang telah banyak kali menjerat orang dalam kebutaan dan kecengengan lalu menimbulkan romantisme kampungan yang kedodoran serta meruntuhkan nilai-nilai moral. Kendati demikian, Ilham kepalang Punk. Lagu ini mengingatkan kembali keberpihakan Ilham atas perdamaian, kebebasan dan kemerdekaan. Lagu ini terdengar seperti ode yang cocok di dengar pada hari sabtu untuk sekedar menyapu secuil kegagalan yang menjeratmu.

Video klip single Ayat Astral “Manic” bias disaksikan melalui channel Youtube Ayat Astral pada tanggal 30 Juli 2021.

 

 

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *