PEMENTASAN TEATER “BERTIGA BUKAN DARA; MENGHIAS KENYATAAN HIDUP”

B3BDpitpagandaIG

B3BpitpaHTM

B3BpitpaLOMBASELFIE

FORUM  AKTOR YOGYAKARTA & TEATER AMARTA

3 Maret  2016
PEMENTASAN TEATER “BERTIGA BUKAN DARA; MENGHIAS KENYATAAN HIDUP”

“Di pertanyaan selanjutnya ia memasukkan jemarinya di alat vital saya………Saat itu, usia saya 10 tahun, tepat saat saya masuk kelas 4 SD”

********

Demikianlah kutipan naskah “Burung Panglima” mengisahkan kekerasan dan manipulasi seksual yang dilakukan orang dewasa terhadap anak di bawah umur. Dalam cerita itu, tokoh Enggang adalah anak perempuan berusia 10 tahun yang mengalami pedofilia oleh Pak Liknya. Cerita tersebut adalah salah satu naskah yang dihadirkan bersamaan dengan dua naskah lainnya

Belakangan ini publik tengah mengalami kegaduhan akibat paranoid terhadap kaum LGBT yang mengintai anak-anak, dan melakukan pedofilia terhadap anak-anak. Publik nampaknya perlu diingatkan kembali bahwa pelaku pedofilia sangat beragam dan tak terduga. Predator seks terhadap anak-anak ini bisa siapa saja, entah homoseksual maupun heteroseksual.  Objeknya pun bisa anak lelaki maupun anak perempuan, dilakukan lewat anal maupun vaginal. Dan, yang sangat jarang disadari bahwa, pelaku pedofilia  bisa jadi orang yang kita kenal, berada di lingkungan tempat tinggal kita, bahkan bsa jadi pelaku merupakan anggota keluarga kita, orang yang hidup seatap bersama-sama kita. Pelakunya tak hanya laki-laki, bisa juga perempuan. Entah itu, paman, bibi, kakek bahkan ayah kandung korban sendiri.

Pementasan teater “Bertiga Bukan Dara; Menghias Kenyataan Hidup”  mengusung 3 cerita dalam satu panggung yang berlangsung secara paralel, saling menyentuh satu sama lain seolah sengaja dipilin. Inilah teknik Twisting yang akan mengajak penonton berpetualang meloncat-loncat dari satu adegan ke adegan lain, mereka-reka jalinan antar cerita, hingga di akhir cerita mendapatan sebuah kesimpulan atas rentetan adegan yang berlangsung di atas panggung.

Pementasan teater “Bertiga Bukan Dara; Menghias Kenyataan Hidup” digelar atas kerjasama Forum Aktor Yogyakarta dengan Teater Amarta Yogyakarta. Pementasan ini akan berlangsung selama 2 (dua) hari yaitu tanggal 7 Maret 2016 (pukul. 20.00 WIB) dan tanggal 8 Maret 2016 (pkl. 16.00 WIB dan pkl. 20.00 WIB).  Pada tanggal 8 Maret 2016 juga digelar diskusi pasca pentas bersama tim Jaringan Perempuan Yogyakarta (JPY) pada pukul. 18.00-19.00 WIB.  Seluruh rangkaian kegiatan ini akan bertempat di IFI-LIP Yogyakarta Jl. Sagan No. 3 Yogya.  Tiga aktor yang terlibat dalam pementasan ini adalah Nunung Deni Puspitasari, Sulistyawati, dan Verry Handayani

“Bertiga bukan Dara; Menghias Kenyataan Hidup”  menampilkan realitas keseharian tiga perempuan dewasa. Ketiganya menyaksikan dan mengalami diskriminasi dan ketidakadilan gender yang berlangsung di sekitarnya.

Seorang perempuan tentara nekad membeberkan realitas tes keperawanan saat menjalani seleksi masuk dinas ketentaraan. Ia bersiap menghadapi resiko terbesar dari instansi tempatnya bekerja lantaran menghadapi kenyataan seorang perempuan yang gagal menggapai impian  menjadi seorang tentara. Perempuan yang dijumpainya di geladak sebuah kapal, mengalami kekerasan seksual di masa kecil.
(“Burung Panglima” – Nunung Deni Puspitasari & Satmoko Budi Santoso)

Seorang penyanyi dangdut yang kerap mengalami pelecehan akibat profesi yang dijalaninya bertemu lelaki yang kelak menjadi suaminya. Lelaki itu menolongnya dari kemungkinan mengalami pelecehan seksual. Ia jatuh cinta pada lelaki dewa penolongnya dan memutuskan menikah dengan lelaki itu. Tahun berlalu,  tanpa disadarinya, sang suami memanipulasinya sebagai pencari nafkah.
(“Nuning Bacok”-Andy Sri Wahyudi)

Seorang ibu yang menghadapi kesulitan kala si anak menemukan kenyataan bahwa tanggal  kelahirannya hanya berselang 2 bulan dari tanggal perkawinan kedua orang tuanya. Perceraian kedua orang tuanya tak mengurangi curahan kasih sayang kepada si anak. Sang ibu dihantui rasa gelisah akan pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan sang anak.
(“Ketika Sasi Bertanya” – Ruwi Meita)

TIM KERJA
ARTISTIK
Aktor : Nunung Deni Puspitasari, Sulistyawati, Verry Handayani
Penyelaras Adegan : Jamaluddin Latif
Manajer Panggung : Febrianus Anggit Sudibyo
Penata Set & Property : Zulfian Amrullah
Penata Cahaya : Dwi Novianto
Penata Musik : Aga Yoga Perkasa Hengga Tiyasa

PRODUKSI
Pimpinan Produksi : Verry Handayani
Staf Produksi : Nesia Putri Amarasthi, Yunita
Desain Cetak : Hafez Achda

HTM: Rp. 25.000,-
Reservasi  sms/whatsapp dapat menguhubungi Nesia (0819-4630-7124)

Demikian Press Release ini kami sampaikan, untuk info dan keterangan lebih lanjut dapat menghubungi pimpinan produksi. Atas perhatian yang diberikan teman-teman pers, kami ucapkan terima kasih.

Pimpinan Produksi,
Verry Handayani
sms/whatsapp 0821-3767-2928

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *