Reruntuh Rilis EP Merayakan World Piano Day
Setelah merilis album debut berjudul “Runtuh, Tumbuh” pada 2019 lalu, Reruntuh menghadirkan sebuah album mini (EP) yang bertajuk ‘learning how not to die’ bertepatan dengan World Piano Day pada 29 Maret 2021.
Kedekatannya terhadap piano yang kemudian memperkenalkannya kepada musik menjadi salah satu alasan Reruntuh untuk merilis sebuah karya bertepatan dengan hari khusus yang dirayakan tahunan ini.
“Sejak gue SD, bokap gue main piano tiap hari. Secara nggak langsung, hal itu yang bikin gue dekat dengan musik, mungkin itu cara dia ceekokin musik ke gue sih”, cerita Reruntuh terhadap perkenalannya dengan Piano.
Ketertarikan lebih jauh Reruntuh terhadap musik piano dimulai dari musik-musik film, antara lain karya-karya Ryuichi Sakamoto, Johann Johannsson, Hans Zimmer yang kemudian mempertemukannya dengan genre Modern Classical. Pianis-pianis Modern Classical cenderung memainkan notasi sederhana yang repetitif, lalu digabungkan dengan bunyian-bunyian abstrak. Karya-karya beberapa pianis modern yakni Nils Frahm, Jon Hopkins, Olafur Arnalds menemani fase-fase hidup Reruntuh yang memberi pemantik kepadanya untuk menuliskan musik.
Di EP ini Reruntuh menceritakan prosesnya dalam menemukan alasan untuk tetap hidup di dalam rutinitas yang terasa membunuh.
“Sejak pandemi gue banyak baca literatur Jepang. Beberapa di antaranya novel Convenience Store Woman yang ditulis Sayaka Murata, The Hole oleh Hiroko Oyamada, The Nakano Thrift Shop oleh Hiromi Kawakami dan ada beberapa lagi. Penulis-penulis Jepang kontemporer selalu punya cara untuk menceritakan sebuah karakter yang berkutat dengan sense of nothingness, tapi pada akhirnya bisa ngegali sesuatu dari nothingness itu. To find meanings out of the meaningless. Hal-hal kecil yang sebelumnya gue nggak tau bermakna. Itu adalah wujud survival yang gue nggak tau ada selama ini”, jelas Reruntuh.
Bersamaan dengan perilisan EP ‘learning how not to die’, Reruntuh juga merilis sebuah halaman Tumblr yang memuat interpretasi visual dari beberapa artis visual yakni Hanief Bagus, Jasmine Kane dan Fikha Adelia, juga tulisan oleh dirinya sendiri dan Karaeng Katagana. Terdapat juga beberapa foto oleh Rakasyah Reza. Halaman Tumblr tersebut dapat diakses melalui ifallcatsdisappear.tumblr.com.
‘learning how not to die’ berisikan empat lagu yang ditulis dan dimainkan sendiri oleh Eky Rizkani, sosok di balik nama Reruntuh. Reruntuh bekerjasama dengan Nadif Firza sebagai Mixing Engineer dan Johanes Abiyoso sebagai Mastering Engineer pada EP ini. ‘learning how not to die’ dapat didengarkan di berbagai kanal streaming digital sejak 29 Maret 2021.
Cipete, Maret 2021
————————–
Daftar lagu learning how not to die:
– learning how not to die
– cure
– the way of the water
– self is refueled
Semua instrumen pada EP learning how not to die direkam dan dimainkan oleh Eky Rizkani.
Mixing oleh Nadif Firza dan Mastering oleh Johanes Abiyoso.
Foto artwork oleh Eky Rizkani.
EP learning how not to die dirilis secara mandiri dan dapat didengarkan di berbagai kanal musik streaming pada tanggal 29 Januari 2021.
Dengarkan learning how not to die:
Social media
Instagram: @ekyrizkani
Email: reruntuh@gmail.com
Tumblr: ifallcatsdisappear.tumblr.com