Senandung Menuju Pagi
Sejatinya manusia memiliki jatah waktu di dunia. Berangkat dari kegelisahan yang berlarut melihat waktu yang terus bergulir dan sisa usia yang terus berkurang. Tak ada satu pun orang di dunia ini yang ingin ditinggalkan oleh sosok orang tua, namun hal tersebut cepat atau lambat pasti akan terjadi.
Lewat lagu Senandung Menuju Pagi ini, saya (Fatham Ridwan) mengungkupkan betapa berat mengikhlaskan sosok ayah yang semakin hari semakin memutih rambutnya, semakin lemah raganya dan semakin mengkerut kulitnya. Sosok yang selalu terlihat tegar dan tak pernah terucap kalimat keluh sedikitpun dari bibirnya. Sementara di balik itu beliau selalu ikhlas mengorbankan setiap tetesan keringat demi buah hatinya. Segala pengorbanannya takkan pernah tergantikan meski beribu – ribu terimakasih.
Saya ucapkan terimakasih kepada Andriana Pupun yang telah membantu menulis dan merangkai syair Senandung Menuju Pagi ini. Lagu ini saya dedikasikan penuh untuk ayah saya tercinta.