Sukses Rilis Mini Album, SEVENCHORDS Luncurkan Videoklip ‘Masih Ada Hati’
Bandung, Desember 2016 – Grup musik asal Bandung, Sevenchords, merayakan akhir tahun 2016 dengan meluncurkan videoklip ‘Masih Ada Hati (MAH)’ pada 3 Desember 2016. Videoklip berdurasi 5.12 menit tersebut diluncurkan sepekan setelah Sevenchords merilis mini album ‘Sevenchords-Extended Play (2016)’.
Sevenchords memilih lagu MAH sebagai videoklip perdana dalam mini albumnya karena merasa lirik dan pesan dari lagu tersebut dapat dengan mudah diterima masyarakat Indonesia. Harapannya, videoklip ini dapat menghibur para pendengar musik khususnya di Indonesia.
“Lagu MAH ini lagu yang paling dewasa yang kami ciptakan. Saya merasa MAH lagu yang paling ‘matang’ saja dibandingkan lagu-lagu yang ada. Memang ini lagu terakhir yang kami rekam, tapi juga lagu yang paling ‘matang’ diantara lagu-lagu lainnya,” kata manajer Sevenchords, Alby Rachman Padmakusumah (25), Jumat (2/12).
Dalam pembuatan selama satu hari penuh, Sevenchords bekerja sama dengan tim video Imaji Projects. Taman Wisata Grafika Cikole dan Morning Glory Coffee Kesatrian yang keduanya terletak di Bandung, menjadi lokasi pembuatan video itu.
“Seru shooting-nya, dapet lokasi baru dan fresh banget di Bandung. Dengan padatnya shoot yang diambil, jadi time schedule-nya ketat banget dan kita harus move ke lokasi–lokasi yang sudah ditentukan,” kata Petir (23), Penata Kamera dari Imaji Projects.
“Harapannya cuman satu, semoga yang nonton paham dengan konsep dan cerita yang sudah team buat,” katanya menambahkan.
Sementara itu penyunting gambar dan gradasi warna videoklip MAH, Teguh Yuniswan (29), mengatakan pembuatan videoklip tersebut cukup melelahkan.
“Syuting 24 jam. Berangkat jam 3 dari Jakarta, sampai rumah jam 3 pagi keesokan harinya. Tapi seru bisa kerja bareng.
“Tantangannya syuting mobil harus diam-diam agar tidak ditilang polisi, tapi puas dengan hasilnya. Sebagai editor video, saya menampung semua saran dan memilih gambar yang tepat untuk digunakan. Semoga videonya disukai banyak orang,” ucap Teguh.
Selain itu, pengerjaan videoklip ini juga dibantu dua talenta muda berbakat sebagai pemeran utama yakni Raden Riski Ramadhan Aris dan Fadya Atthira. Aris dikenal sebagai vokalis dan gitaris dari grup musik asal Bandung, Hollahoop, sedangkan Atthira merupakan model Gogirl! dan mahasiswi kedokteran gigi dari Universitas Trisakti Jakarta.
“Seru! Mulai dari proses pengerjaannya, proses belajarnya, ketemu anak-anaknya, semuanya seru. Ini kali pertama juga buat saya jadi talent videoklip seserius ini, jadi sejujurnya banyak banget belajar. Mulai dari bikin mimik muka dan gestur, belajar berkomunikasi dengan baik, belajar kilat jadi barista, sampai nyetir mobil stir kiri,” ujar Aris.
“Harapannya yang pasti semoga hasilnya memuaskan dan mendapatkan feedback yang bagus dari setiap orang yang menonton videoklip ini,” ujarnya melanjutkan.
MAH merupakan lagu ke-5 dari tujuh lagu yang terdapat di mini album ‘Sevenchords-Extended Play’. Lagu ini menceritakan tentang pilihan seseorang yang tidak bisa mencinta dalam suatu ikatan, karena orang tersebut memiliki cinta lain yang ia yakini.
Videoklip MAH dapat dilihat di YouTube melalui channel Sevenchords, sedangkan mini album bisa dimiliki lewat iTunes, Apple Music, Spotify (Seven Chords), Deezer, dan Google Play Music. Sebelumnya, Sevenchords juga sudah mengunggah video proses pembuatan Lagu Tidur pada 2014.
Tak sabar ingin langsung melihat videoklip MAH? Silahkan klik link berikut ini:
https://youtu.be/QiyH7XNXJLY
–
Profil Sevenchords
Sevenchords berdiri sejak tahun 2011 dan beranggotakan 6 orang yaitu Tiesa Kinanti (vokal), Arby Rahmat (bas), Dwiky Hardika Pamungkas (gitar), Asa Sabu (drum/kahon), Aldi Rubini (gitar), dan Kevina Meilisa (saksofon). Nama “Sevenchords” diambil dari 7 tangga nada dalam musik.
Semula Sevenchords mencoba memperkenalkan diri melalui acara-acara lokal kampus. Respon yang positif dari masyarakat kampus, membuat band ini mencoba untuk menciptakan dan membesarkan karya sendiri. Single pertama yang memiliki tajuk “Lagu Tidur” ternyata cukup diminati oleh banyak kalangan masyarakat, tidak hanya terbatas kalangan masyarakat kampus saja.
Pada 2012, Sevenchords mendapat kesempatan untuk menjadi band pembuka musisi dunia, Daniel Sahueleka, dalam sebuah acara workshop. Saat ini, Sevenchords sedang mencoba untuk lebih jauh mengenalkan diri kepada masyarakat yang lebih luas lagi, dengan harapan agar warna musik Sevenchords dapat diterima di hati masyarakat Indonesia dan bahkan dunia.
Enjoy the little sparks in your hearts within our rhytms!
Get closer with us through:
Instagram : @sevenchords_id
Facebook Fan Page : Sevenchords
Twitter : @sevenchords_id
YouTube : Sevenchords
Soundcloud : @sevenchords_id
Contact:
Email: sevenchordsid@gmail.com
Manajer:
Alby Rachman Padmakusumah
+6285662223536 / albypadmakusumah@gmail.com