SUN EATER MERILIS KOMPILASI REMIX BERSAMA PRONTAXAN

SUPER: SUN EATER PRONTAXAN ENERGI
Sebuah kompilasi remix funky kota penuh luapan energi

“Visi foya, Misi Foya, Visi Misi? Foya Foya” sebuah kalimat yang belakangan ini mungkin tidak asing bagi sebagian orang, terutama mereka yang rajin berseluncur di dunia maya dalam kesehariannya. Yang pertama kali mencetuskan kalimat tersebut tidak lain adalah Prontaxan, sebuah kolektif eksperimental asal kota Yogyakarta yang terdiri dari DJ dan seniman visual. Prontaxan yang beranggotakan Yahya Dwi Kurniawan, Uji Hahan, Lana Pranaya, Rangga Sang Eshayoga, Bagas Oktariyan Ananta, & Dito Satriawan ini meracik musik elektronik, dangdut, campursari, lagu-lagu hits, hingga musik-musik indie lokal menjadi sebuah sajian komplit lengkap dengan visual dan sound khas nusantara. Tidak ketinggalan pula jargon dan kalimat keseharian unik yang mereka gaungkan dengan istilah ‘ekspresi warga’ yang menjadi ciri khas mereka.

Berawal dari wacana kolaborasi yang sudah lama terucap antara Yahya dari Prontaxan dengan Sun Eater, kini akhirnya direalisasikan dengan sebuah kompilasi remix musik funkot bertajuk ‘SUPER: Sun Eater Prontaxan Energi’. Sun Eater adalah label musik yang menaungi sejumlah musisi seperti .Feast, Hindia, dan Rayhan Noor yang akan dalam kompilasi ini.

“Awalnya karena kenal Kukuh (direktur Sun Eater) dalam sebuah acara, terus janjian buat bikin sesuatu yang waktu itu belum kebayang bentuknya apa. Terus pas pandemi gini dichat ditawari untuk membuat kompilasi remix, ya kenapa nggak diambil? Toh kita juga belum pernah meremix lagu Sun Eater” jelas Yahya, peracik visual dan ‘ekspresi warga’ Prontaxan.

Mia Asisten A&R dari Sun Eater menambahkan, “Kami ngeliatnya sih ini sesuatu yang menantang ya. Di Sun Eater belum ada rilisan dengan genre musik ini. Kami sendiri sangat menantikan respon yang muncul saat lagu-lagu yang biasanya dibawakan dengan serius jadi lagu yang bikin kita “Jogetin aja sluurrr!”. Terlebih gue juga melihat minat orang-orang terhadap musik funkot ini semakin luas, musik-musik yang dulu dilabeli guilty pleasure, sekarang tinggal pleasurenya aja.”

Penamaan ‘SUPER’ atau Sun Eater Prontaxan Energi untuk kompilasi remix ini memiliki makna tersendiri. “Kita sadar di masa sulit ini semua orang berada di bawah tekanan. Tentu berdiam diri di rumah sekian lamanya membuat kita memendam energi berlebih. Pada akhirnya, energi tersebut juga butuh kanalisasi, maka lahirlah remix ini dengan harapan agar orang-orang mungkin bisa menyalurkan energinya dengan berjoget
dalam alunan funkot.” ungkap Lana yang bertanggung jawab untuk produksi sound dan lagu dari Prontaxan.

‘SUPER: Sun Eater Prontaxan Energi’ memuat 4 lagu remix yaitu Berita Kehilangan dari .Feast, Lampu dari Somewhere Somewhere dan Rayhan Noor, serta Membasuh dan Evaluasi dari Hindia. “Prosesnya sih kita voting ya. Jadi, kita masing-masing pilih 4 lagu. Aspeknya sih secara musik mungkin pertimbangannya datang dari Lana dan Ega yang memang lebih ngerti secara sound maunya diapakan, cuman pada akhirnya kita juga memilih lagu yang bisa ada alur penceritaannya mau seperti apa. Kami mikir 4 lagu ini cocok dalam menyikapi kondisi saat ini yang kita hadapi sekarang, dari Berita Kehilangan yang menyeritakan kematian, Lampu yang memberi harapan, setelah itu Membasuh dan terakhir Evaluasi.” jelas Dito.

“Ibarat pengobatan, ada pengobatan modern dan pengobatan alternatif. Dengan membuat versi remix ini para warga jadi punya pilihan lebih untuk menikmati bagaimana si musik ini dikonsumsi, jadi album ini bisa dikatakan pengobatan alternatif lah. Lagu-lagu yang kami pilih rasanya memiliki ikatan ke dalam, maka remix ini kami jadikan bentuk penyaluran ke luar lah” lanjut Lana. Para musisi yang lagunya ada di dalam kompilasi remix ini pun cukup senang dengan hasilnya, “Dari dulu takjub dengan arahan kreatif Prontaxan. Gue tersanjung Evaluasi dipugar ulang dan ini sebuah pencapaian buat gue pribadi “ komentar Baskara, yang dikenal sebagai Hindia. Rayhan Noor pun juga menimpal “Nggak nyangka Lampu ternyata kompatibel untuk dibawakan ulang dengan Prontaxan. Terima kasih Prontaxan udah bikin Lampu punya nyawa baru!”

Alasan Sun Eater mengajak kerjasama Prontaxan dikemukakan oleh Mia Ali “Prontaxan ini unik, gak hanya di musiknya tapi konten-konten lainnya juga dipikirin dengan matang. Visual-visualnya meme-able tapi ada artinya. #EkspresiWarga yang mereka punya ini bener-bener emang ingin bikin musik dari warga untuk warga. Jadi kami juga berharap lagu-lagu Sun Eater juga bisa dinikmati oleh kalangan yang lebih luas lagi.”

‘SUPER: Sun Eater Prontaxan Energi’ ini dapat didengarkan di seluruh layanan streaming digital pada Jumat, 10 September 2021 beserta mixtape dan visualnya di kanal YouTube Prontaxan. Selanjutnya akan ada video lirik resmi dan series merchandise yang akan diluncurkan dalam waktu dekat.

 

 

**

Credits
All songs are remixed by Prontaxan
Prontaxan are
Yahya Dwi Kurniawan
Uji Hahan
Lana Pranaya
Rangga Sang Eshayoga
Bagas Oktariyan Ananta
Dito Satriawan

‘Berita Kehilangan’ is taken from .Feast’s EP ‘Beberapa Orang Memaafkan’ (2018).
Written by Baskara Putra
Performed by .Feast, Rayssa Dynta
Produced by .Feast
Mixed by Wisnu Ikhsantama
Mastered by Wisnu Ikhsantama at Soundpole Studio
Supported by SPM Production

‘Membasuh’ is taken from Hindia’s Album ‘Menari Dengan Bayangan’ (2019).
Performed by Hindia and Rara Sekar
With the help of Dicky Renanda (guitar) and Ibnu Dian (keys)
Written by Baskara Putra
Produced by Ibnu Dian
Mixed by Wisnu Ikhsantama W. with the help of Ibnu Dian
Mastered by Wisnu Ikhsantama W. at Soundpole Studio

‘Evaluasi’ is taken from Hindia’s Album ‘Menari Dengan Bayangan’ (2019).
Performed by Hindia
Written by Baskara Putra
Produced by Baskara Putra, Petra Sihombing and Wisnu Ikhsantama W.
Mixed by Wisnu Ikhsantama W.
Mastered by Wisnu Ikhsantama W. at Soundpole Studio

Lampu
Performed by Rayhan Noor, Somewhere Somewhere
Produced by Rayhan Noor & Somewhere Somewhere
Written by Abe Adzka
Mixed by Rayhan Noor
Mastered by Wisnu Ikhsantama

 


PRONTAXAN
Yogyakarta, Indonesia.

Adalah pencair kebekuan dalam gegap gempita sebuah pesta dengan menawarkan kebutuhan dasar manusia untuk berjoget dan berteriak demi melupakan sejenak kekangan rutinitas pun belenggu tekanan kehidupan masyarakat kontemporer saat ini.

Dilandasi keterbukaan informasi dan kemudahan akses teknologi, PRONTAXAN mengunakan Youtube sebagai kitab dan perangkat MP3 controller sebagai mikrofon untuk menggaungkan ayat-ayat MP3 pilihannya. Seleksi atas ayat-ayat yang digaungkan PRONTAXAN ini merujuk pada perayaan bercampurnya musik elektronik, dangdut, campursari dan sound khas Nusantara. Percampuran ini yang lebih populer dikenal sebagai Funkot. Pilihan PRONTAXAN terhadap Funkot menawarkan dugaan atas konsumsi musik dan relasinya pada konstruksi representasi kelas sosial.

Persekutuan ini di inisiasi oleh Yahya Dwi Kurniawan, Uji Hahan Handoko, Lana Pranaya & Rangga Sang Eshayoga, Bagas Oktariyan A, dan Dito Satriawan dibentuk pada tahun 2018 di
Yogyakarta.

Contact Person
PROTAXAN
Protaxan@gmail.com
+62812 53 985878

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *