SUN EATER MERILIS MINI ALBUM KOMPILASI SOUNDS CUTE MIGHT DELETE LATER EDISI SEPTEMBER

“Sounds Cute Might Delete Later”
Bagian Ke-dua Kompilasi di Tengah Pandemi dari Sun Eater

Setelah merilis edisi perdananya pada bulan Agustus yang lalu, Sun Eater kembali meluncurkan album kompilasi Sounds Cute Might Delete Later edisi September pada hari Jumat, 24 September 2021. Sama seperti edisi sebelumnya, kompilasi yang akan dirilis tiap akhir bulannya sampai penghujung tahun 2021 ini menampilkan karya karya dari para musisi dan kawan serta kerabat dari Sun Eater.

Pemilihan judul kompilasi ini terinspirasi dari frase “felt cute might delete later” yang kerap kali dapat dijumpai di unggahan media sosial milenial dan gen z yang biasanya dibubuhkan pada selfie serta photodump yang mereka unggah tanpa konteks. Senada dengan judulnya, materi lagu yang terdapat dalam kompilasi ini bukan materi serius dengan kaliber yang biasa dikerjakan para musisi di dalamnya melainkan berupa lagu- lagu dengan pendekatan yang ringan, materi lama yang belum sempat dirilis, atau materi yang dianggap sekadar song dump belaka, yang pada akhirnya bersifat sebagai hiburan dan tidak merebut perhatian orang dari pandemi.

Pada rilisan edisi September kali ini Sounds Cute Might Delete Later memuat tiga buah lagu; Esok Siapa Tahu dari Agatha Pricilla, Ali dari .Feast, serta Luruh dari Seda.

***

Pandangan Nihilistik Seda, Keraguan Agatha Pricilla, dan Perkenalan dengan Ali oleh .Feast

 

Seda – Luruh

Di tengah kesibukannya sebagai bassist Lomba Sihir, Dunia, dan Glaskaca serta kesehariannya sebagai seorang produser, Wisnu Ikhsantama W. (Tama) masih memiliki ruang bermain dalam eksplorasi musiknya. Adalah Seda, sebuah unit musik keras yang beranggotakan nama-nama yang sudah lalu lalang di kancah musik nasional. Dipunggawai oleh Hendro Prasetyo (Esoteric Revelation), Anak Agung Gde (Makhlvk, ex-Deadsquad, ex-Killing Me Inside), Raga Maharasta (Undelayed), Michy Ibrahim (House You Live In) dan Tama sendiri. Sesuai namanya Seda yang memiliki makna kematian dalam bahasa jawa krama ini mengusung heavy music yang memiliki unsur dan nuansa “gelap” yang dimanifestasikan ke dalam musik, tema dan lirik gelap nan nihilistik yang mereka bawakan.
Luruh, single perkenalan dari Seda menceritakan tentang pikiran buruk manusia yang sudah tidak lagi sanggup dan rela melanjutkan hidupnya.

“Kami ingin menggambarkan kalau terkadang manusia bisa berada di titik nadir kehidupannya dan hal seperti ini bisa saja terjadi ke siapa saja. Kami bukan membawa pesan ‘suicidal’ kepada mereka yang mendengarkan, melainkan menunjukkan realitas yang bisa saja terjadi kepada kita semua. Maka jika kalian menemukan atau merasa seperti apa yang tertulis dalam lirik lagu ini, get help. Seriously, get help” Jelas Seda.

“Sebenernya Luruh sudah mulai ditulis di tahun 2018, dan direncanakan untuk dirilis pada pertengahan 2020, namun nasib berkata lain, pandemi jadi tertunda. Dapat tawaran untuk ikutan kompilasi Sounds Cute Might Delete Later kayaknya seru nih, akhirnya kesampaian deh” lanjut Seda.

Proses rekaman lagu ini juga dibantu oleh Kareem Soenharjo (Yosugi, BAP., BAPAK.) pada synthesizers & effects dan mastering dikerjakan oleh Lance Prenc dari PrencAudio di Australia.

 

Agatha Pricilla – Esok Siapa Tahu

Setelah merilis Colors bersama Rayhan Noor pada tahun 2020, Agatha Pricilla kembali dengan Esok Siapa Tau, lagu solo pertamanya dalam bahasa Indonesia. Dibantu oleh Rayhan Noor sebagai produser dan Wisnu Ikhsantama W. pada mastering, pengerjaan Esok Siapa Tau hanya memakan 1 hari untuk pembuatan notasi dan liriknya.

“Awalnya mau ikut ya karena ini kan project bareng-bareng keluarga besar Sun Eater jadi mana mungkin sih nggak mau? Tapi, yang bikin tambah tertarik karena gue emang lagi pengen coba bikin lagu yang lebih vulnerable tanpa pikir panjang. Lagu yang emang lebih spontan aja keluarnya. Akhirnya kesampean deh di project ini.” Terang Agatha Pricilla

Lagu ini bercerita tentang pengalaman Agatha Pricilla yang kerap kali membandingkan pencapaiannya dengan orang lain, yang akhirnya berujung pada keraguannya akan kemampuannya sendiri.

“Gak bisa dipungkiri social pressure makin hari pasti makin besar. Tapi gue sadar berarti gue yang harus tau tujuan utama gue tanpa harus membandingkannya dengan orang lain. Dengan begitu gue tidak mengenyampingkan kegigihan dan ketekunan gue untuk mendapatkan apa yang gue mau. Inti dari lagunya don’t be too hard on yourself, jalan orang beda-beda dan jangan terpaku sama social standards apapun.” tutup Agatha Pricilla.

 

.Feast – Ali

Pandemi yang berkepanjangan saat ini membuat banyak orang menunda rencana-rencananya tidak terkecuali bagi .Feast, band yang beranggotakan Baskara Putra, Fadli Fikriawan, Adnan Satyanugraha, Diki Renanda dan Ryo Bodat ini harus menunda album mereka.

Berawal dari keinginan untuk merilis materi di luar rencana mereka sebagai pengisi waktu di kala pandemi .Feast akhirnya memutuskan untuk mengeluarkan Ali. “Sebenernya lagu ini merupakan salah satu materi kita yang udah terkubur lama dan akhirnya kita bangkitkan lagi. Liriknya sendiri mengalami perubahan dari apa yang kita omongin saat awal kita bikin lagu ini. Wajar lah buat karya yang sudah terpendam sekitar 3-4 tahun lamanya.” terang .Feast.

“Lagunya sendiri bercerita tentang seorang tokoh bernama Ali. Siapa Ali itu sendiri kami serahkan kepada perspektif masing-masing orang yang mendengarkan.” lanjut mereka

Dibantu Wisnu Ikhsantama W. sebagai sound engineer dan produser proses rekaman dilakukan dalam selama 3 minggu kendati lagu ini telah ada sejak 3-4 tahun lalu.

***

Ketiga lagu ini sudah bisa kalian dengarkan dalam kompilasi Sounds Cute Might Delete Later edisi September yang bisa kalian temukan di seluruh layanan streaming digital.

***

Credits

Seda – Luruh
https://bfan.link/luruh-sounds-cute-might-delete-later-september
Written by Raga Maharasta
Composed by Anak Agung Gde Agung, Raga Maharasta, Wisnu Ikhsantama W.
Arranged by Raga Maharasta, Prasetyo Hendro Wibisono, Kareem Pradipto Soenharjo
Produced by Wisnu Ikhsantama W. , Anak Agung Gde Agung
Mixed by Wisnu Ikhsantama W.
Mastered by Lance Prenc

Agatha Pricilla – Esok Siapa Tau
https://bfan.link/esok-siapa-tau-sounds-cute-might-delete-later-september
Written and Composed by Agatha Pricilla & Rayhan Noor
Drums by Enrico Octaviano
Produced by Rayhan Noor
Mixed by Rayhan Noor
Mastered by Wisnu Ikhsantama W.

.Feast – Ali
https://bfan.link/ali-sounds-cute-might-delete-later-september
Written by Baskara Putra
Composed by Adrianus Aristo Haryo, Dicky Renanda, Fadli Fikriawan
Arranged by Adrianus Aristo Haryo, Dicky Renanda
Produced by Adrianus Aristo Haryo, Dicky Renanda
Mixed by Wisnu Ikhsantama W.
Mastered by Wisnu Ikhsantama W.

Available on all streaming services

 

 

 

 

Seda on Social Media
www.instagram.com/sedajiwa
https://twitter.com/sedajiwa

Agatha Pricilla on Social Media
https://www.instagram.com/agthpricilla
https://twitter.com/agthpricilla
https://www.vlive.tv/channels/99DCAB/Agatha-Pricilla

.Feast on Social Media
https://www.instagram.com/ffeastt
https://www.twitter.com/listentofeast
https://www.youtube.com/c/FeastID/

Contact Person

Seda
+62 888 1942 278 (Atsa)
hidupsedamatitakmau@gmail.com

Agatha Pricilla
+62 818 0648 7813 (Panda)
rifandaputri@suneatercoven.com

.Feast
+6281 2104 08928
listentofeast@gmail.com

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *