SWARMING DISEASE SOUTH EAST ASIA TOUR 2018 : WARMOUTH BAWA “PARIAH” MELAWAT KEMBALI

image description

Swarming Disease South East Asia Tour 2018: Warmouth Bawa ‘Pariah’ Melawat Kembali

Dua tahun paska dirilis 2016 lalu, Pariah –album pertama Warmouth— akan memamerkan tajinya kembali di Asia Tenggara dalam tur bertajuk Swarming Disease. Trio hardcore asal Yogyakarta ini kembali melangsungkan tur, kali ini mereka akan menyambangi 13 kota selama bulan Juli-Agustus. Selain untuk mempromosikan kembali keganasan Pariah, Warmouth melangsungkan tur ini dengan tujuan untuk membuka jalur komunikasi baru atau alternatif di beberapa kota yang jarang atau malah belum pernah jadi jujukan tur band Indonesia lain. Maka dari itu, selain akan tampil di kota-kota yang sudah sering didengar, mereka akan singgah di Hat Yai, Phnom Penh ataupun Saigon. “Sampai saat ini masih sedikit yang kami ketahui tentang scene musik di negara-negara seperti Thailand, Kamboja, juga Vietnam. Hal ini yang mendorong kami untuk melakukan tur ini, kami juga ingin menjajal Pariah di telinga-telinga baru,” ujar Made Dharma. Selain itu, dengan terbukanya jalur komunikasi ini, Warmouth berharap bisa menumbuhkan kemungkinan bagi band-band lain untuk melakukan hal serupa seperti yang mereka lakukan.
Selain itu Warmouth mendapatkan beberapa kesempatan untuk bermain di beberapa festival juga pada tur ini, yakni Not A Fest di Kuala Lumpur bersama Youth Avoiders (Prancis) dan Mymanmike (Korea), Ipoh Blast Fest 5 di Ipoh bersama Mymanmike dan Get In The Penh – Hardcore And Metal Fest di Phnom Penh bersama Sliten6ix (Kamboja).
Pada tur ini Warmouth juga melakukan perilisan ulang kaset tape Pariah yang dirilis kembali oleh Disgusting Tape dan memasukan bonus tracks dalam rilisan khusus tur ini. Selain itu, dua desain baru telah disiapkan untuk merchandise yang akan dilapakkan sepanjang tur berlangsung. Made Dharma, Rahadian Aldi dan Iqbal Ramadhan berharap tur ini bisa berlangsung dengan ganas. “Meski sudah dua tahun dirilis, semoga dengan tur ini umur Pariah sebagai karya tak lekas mati,” tutup Made Dharma.

Jadwal Tur
Juli
18 Semarang @ G Cafe
20 Kuala Lumpur – Not A Fest @ Rumah Api (w/ Youth Avoiders, Mymanmike)
21 Batu Pahat @ The Wall (w/ Youth Avoiders)
22 Ipoh – Ipoh Blast Fest 5 @ Khizanat Hall (w/ Mymanmike)
23 Penang @ Soundmaker Studio
24 Hat Yai @ Rock Palace
26 Bangkok @ Immortal Bar (w/ Beside)
28 Phnom Penh – Get In The Penh @ Oscar Bar (w/ Sliten6ix)
29 Saigon @ Cafe Racer Shop (w/ Sliten6ix, Beside)
30 Singapura @ P.416
31 Jakarta @ ABBE Studio (w/ Manekin)
Agustus
1 Cirebon @ Salsa Studio
2 Bandung @ Escape Studio

Profile Band
Warmouth adalah sebuah band hardcore/metal/punk yang dibentuk oleh Made Dharma, usai keluar dari Deadly Weapon dengan mengajak Kurniawan Laksono, serta Rahmat Gunawan dari Energy Nuclear pada akhir tahun 2013, di Yogyakarta. Terpengaruh berat oleh bisingnya suara signature chainsaw death metal, misi utama musik Warmouth adalah meluncurkan sebuah musik yang memiliki agresifitas penuh nan berat dengan lirik yang kontemplatif dan gelap. Tak lama setelah terbentuk, mereka mengeluarkan sebuah demo berisi dua lagu yang menarik perhatian skena musik lokal. Di tahun 2014 Warmouth berkesempatan mendampingi Exhumation di rangkaian tur Asia Tenggara di beberapa kota. Di tahun yang sama, Warmouth juga merilis split album bersama tandemnya di Yogyakarta, Cloudburst, album ini dirilis oleh Unleash Records. Rilisnya album split ini dibuntuti oleh rangkaian tur Warmouth & Cloudburst di beberapa kota di pulau Jawa pada awal tahun 2015 dan mendapat audiens yang lebih luas.

Warmouth 2018 kiri-kanan Made Dharma, Rahadian Aldi, Iqbal Ramadhan

Di awal tahun 2016, Warmouth kembali memasuki studio selama sebulan untuk mengerjakan album penuh pertamanya di Watchtower Studio. Hasilnya adalah sebuah album bertajuk Pariah yang berisi 11 lagu. Pariah dirilis pada 16 Juni 2016 di bawah naungan Samstrong Records yang dirilis dalam CD dan digital download. Album Pariah terdengar lebih berbeda dan luas dibandingkan materi Warmouth yang terdahulu. Pada album Pariah, Warmouth lebih bereksplorasi dengan memasukkan beberapa unsur musik death metal serta sludge meski tetap berpegang pada misi awalnya. Album ini sendiri mendapat beberapa kritik serta ulasan dari kancah lokal dan dirilis ulang dalam format kaset oleh Disgusting Tapes bersama Atomik Frost Recs.
Namun, usai perilisan album Pariah, Rahmat Gunawan memutuskan untuk keluar serta disusul mundurnya Kurniawan Laksono di tahun 2017 dan meninggalkan formasi Warmouth menjadi duo. Saat ini, Warmouth menggaet Rahadian Aldi dari Nokturnal Kudeta/Devoured untuk mengisi kursi dram serta Iqbal Ramadhan pada bass. Di tahun 2017, Warmouth kembali merilis split dalam bentuk kaset bersama unit skramz dari Bandung, Glare.

Tautan Untuk Band
https://hailwarmouth.bandcamp.com/
https://www.facebook.com/warmouth666
https://www.instagram.com/hailwarmouth/

image description

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *