ANGKAT TEMA KEMAJEMUKAN, SKASTRA RILIS ALBUM “PERSONA”

Angkat Tema Kemajemukan, Skastra Rilis Album ‘Persona’

Setelah empat tahun wara-wiri di skena musik Jabodetabek, kini Skastra bersiap meluncurkan album terbaru bertajuk Persona.

Album Persona akan dirilis di platform layanan musik digital pada Jumat, 29 November 2019. Sedangkan launching party-nya bakal digelar di Duck Down Bar Gunawarman, Jakarta, pada Minggu, 1 Desember 2019.
Persona adalah album penuh kedua Skastra, berisi sepuluh lagu dengan aransemen lintas selera dan permainan syair bahasa Indonesia.

Dari segi musik, album Persona menyajikan peleburan antara irama ska/rock steady dengan berbagai genre lain seperti jazz, pop, blues, reggae, swing, rock, dub, sampai bossanova.

Sedangkan dari segi lirik, lagu-lagu Persona mengusung tema seputar personalitas, gambaran karakter manusia yang majemuk, dengan lika-liku hidup masing-masingnya yang unik dan tak tergantikan.

“Cita-cita Skastra di album ini satu, bikin musik yang segar, yang masih jarang terdengar di Indonesia. Kami nggak tau sih cita-cita itu berhasil tercapai apa nggak. Yang pasti, semoga album ini bisa menghibur dan menemani keseharian banyak orang,” kata Taufiq Alkatiri, pemain trumpet Skastra.

Tabungan Hasil Ngamen

Album Persona diproduksi Skastra secara mandiri, dari uang tabungan hasil “ngamen” selama berbulan-bulan.

“Demi Persona ini semua personil Skastra janjian nggak akan ngambil uang hasil manggung, semuanya ditabung untuk biaya produksi album. Dan akhirnya setelah kira-kira 6-7 bulan manggung tanpa ‘gajian’, tabungan kita
cukup dan kita langsung tancap gas rekaman,” kata Fazrin ‘Adin’ Mustakin, gitaris Skastra.
“Kalau untuk proses bikin lagunya sih kita udah mulai dari pertengahan 2018, ya,” tambah Adin.

Dalam proses rekamannya Skastra menggandeng dua pemain alat tiup tambahan yaitu Daniel Sukoco, pemain baritone saxophone dari Sentimental Moods, serta Jonathan Prawira, pemain alto saxophone dan klarinet yang sering mengiringi penampilan live sejumlah musisi ibukota.

Album Persona diproduksi di bawah label rekaman Lisan Records. Rilisan fisik album ini dicetak dan didistribusikan oleh DeMajors, juga dapat diakses secara digital di platform Spotify, Joox, dan sebagainya.

Tentang Skastra

Skastra adalah band berhaluan ska yang terbentuk pada penghujung Oktober 2015 di pelataran kampus Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia (FIB UI), Depok.

Setelah beberapa kali gonta-ganti personil, saat ini Skastra beranggotakan delapan orang yakni: Alduri Asfirna (vocal), Ibrahim Rahman (drum), Rasmana Raga (bass), Adi Ahdiat (guitar), Fazrin Mustakin (guitar), Hanung T. Wibawa (keyboard), Faris Sutowijoyo (trombone), dan Taufiq Alkatiri (trumpet).

Berbeda dengan ska yang umum dimainkan Tipe-X, Shaggy Dog, atau Souljah, Skastra mencoba menciptakan karakter ska-nya sendiri dengan mengawinsilangkan berbagai unsur musik berbeda.

Tahun 2016, SKASTRA sempat dilirik oleh salah satu major label ternama Indonesia dan diajak kerja sama untuk pembuatan original soundtrack (OST) film layar lebar. Demi meluaskan pengalaman bermusik, tanpa ragu SKASTRA menyanggupi tantangan itu dan langsung menulis lagu single berjudul Makan Hati.

Hasilnya, selain lolos didaulat sebagai OST untuk film layar lebar Security Ugal-Ugalan (2017), lagu Makan Hati juga pernah diputar serentak di radio-radio seluruh Indonesia.

Selesai dengan urusan soundtrack, SKASTRA sempat ditawari kontrak rekaman oleh major label yang sama. Namun, karena beberapa pertimbangan terkait visi-misi bermusik, akhirnya SKASTRA memutuskan untuk menolak tawaran tersebut dan memantapkan diri berkarya di jalur indie.

Dan sekarang, di usianya yang sudah menginjak empat tahun, SKASTRA meluncurkan album penuh kedua yang bertajuk Persona.

Diskografi Skastra:
2016 – Renjana (EP)
2017 – Makan Hati (Single – OST Security Ugal-Ugalan)
2017 – Minor 7 (Full Album)
2018 – Rendez-vous (Single)
2019 – Linimasa (Single)
2019 – Persona (Full Album)

Personil Skastra:
Alduri Asfirna – Vocal
Ibrahim Rahman – Drum
Rasmana Raga – Bass
Adi Ahdiat – Hollow Body Guitar
Fazrin Mustakin – Electric Guitar
Hanung Teguh Wibawa – Keyboard
Taufiq Alkatiri – Trumpet
Faris Sutowijoyo – Trombone

 

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *