EAZZ YANG MERAYAKAN KESEDIHAN DAN HARAPAN LEWAT MINI ALBUM “AISLE”

EAZZ yang Merayakan Kesedihan dan Harapan Lewat Aisle EP

Oleh: Bobby Agung Prasetyo

Alfi Fisrifan yang menjelma lewat moniker EAZZ, baru saja melepas EP bertajuk Aisle secara digital. Sebelumnya, “Unsaid Things” rilis pada 23 Juni 2019 sebagai single. Banyak hal tertuang dalam mini album perdana miliknya ini, mulai dari proses hingga latar belakang.

EP Aisle adalah upaya Alfi merayakan kesedihan atas problematika cinta masa lalu. Ketimbang mati tenggelam, sisi lainnya bernama EAZZ lebih memilih untuk merekam kegalauan tersebut dan menampar keras-keras realita lewat ramuan musik yang membuai seperti mimpi.

“Makna Aisle adalah lorong yang panjang, di mana saya mencari jalan dan akhirnya bisa keluar dari sana dengan upaya sendiri,” ujar Alfi, menanggapi judul EP. Sampai sini, kita sepakat bahwa lorong tersebut adalah kisah-kisah masa lalunya terkait percintaan.
Dimulai dengan narasi dari lagu ke lagu. Trek pertama hingga ketiga bercerita awal kisah hubungan yang manis ala honeymoon phase, lantas berlanjut pada tingkat yang lebih kompleks. Masa-masa indah ini mesti diakhiri oleh perpisahan—tertuang dalam tembang keempat.

Mengutip frasa latin carpe diem, quam minimum credula postero, seorang EAZZ kemudian menutup kisah pilunya dengan nomor terakhir yang menegaskan bahwa belajar dari kesalahan adalah penting. Kehadiran sosok baru, lantas mengubah hidupnya sampai detik ini.

Proses penggarapan EP dimulai sejak November 2018 hingga Agustus 2019 dengan melibatkan Varis Sechan (Hometracks Studio) sebagai penata midi drum dan vokal. Alikbal Rusyad (The Pandora Labs) juga turun tangan untuk menangani divisi peramuan mixing serta mastering.

“Ilustrasi cover album dibuat Fian Afandi, sementara ilustrasi lirik lagu oleh Ipul Hey,” kata Alfi, berbicara soal nama-nama di balik departemen desain, tata letak visual dan sebagainya.

Singkat kata, Alfi ingin mengemas pesan lewat Aisle EP bahwa dalam kondisi seburuk apapun, seseorang pasti akan menemukan jalan keluarnya sendiri baik dengan sengaja maupun tidak. Waktu, tambah Alfi, adalah penentu ritme kehidupan yang bakal menuntun kita dalam hidup.

“Semoga EAZZ bisa meramaikan kancah musik Indonesia dan internasional, serta bermanfaat bagi banyak orang,” tutup Alfi. Dalam waktu dekat, Aisle EP akan hadir dalam format rilisan fisik dan merchandise lain yang digarap oleh Husted Records, label asal Bandung.

Sisi melankolis setiap orang memang sukar ditebak, begitu pula EAZZ. Materi terbaru yang dirilis Alfi sekarang adalah bentuknya mematri kenangan lewat cara elegan. Atau mungkin, dia sedang dalam percobaan untuk self-care? Entahlah. Selamat mendengarkan Aisle EP!

Tentang EAZZ dan Rencana Hajat dalam Waktu Dekat

EAZZ adalah Alfi Fisrifan, solois asal Bandung yang baru-baru ini naik dan mengisi relung permusikan lokal hingga nasional. Selain one-man project, Alfi lebih dahulu dikenal sebagai personel grup musik Wreck dan pernah mengisi gitar untuk unit hardcore Ametis.

Musik-musik yang menginspirasi Alfi Fisrifan meliputi Fazerdaze, Alvvays, Wild Nothing, DIIV, Nothing, Beach House, Beach Fossil, dan Girl In Red. Sementara itu, trio Grrrl Gang dari Yogyakarta turut menambah daftar pemengaruh Alfi sebagai EAZZ.
Menghitung hari, EAZZ akan menggelar hajatan gigs di Fresh Beer Braga, Bandung, Minggu, 8 September 2019. Dimulai sekira pukul tujuh malam, penampil lainnya yang turut mengisi acara tersebut adalah Bananach, Ailis, Sonic Reducer dan The Hollowcane.
Jangkau Alfi Fisrifan a.k.a EAZZ lewat kontak dan tautan di bawah ini:

Bandcamp:
https://eazz.bandcamp.com/

Spotify:
https://open.spotify.com/artist/1ybobnnnwcuBzeWoae5LEY?si=_1GfphrrS6-blztM-bS-jg

Media Sosial:
https://www.instagram.com/allfi___/

E-Mail:
eazzband@gmail.com

Phone:
+628112227224

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *