EXTREME DECAY “MEDIA INFEKSI” LIVE SESSION 2021

Sambut Paket Kegilaan dari Extreme Decay

Unit grindcore asal Malang merilis video “Media Infeksi” dalam format live session, sekaligus menandai kelahiran situs barunya serta kerjasama eksklusif dengan Inspired27 dalam produksi serial merchandise edisi spesial.

Extreme Decay resmi merilis video “Media Infeksi” dalam format live session pada tanggal 27 Oktober 2021. Video itu sekaligus menandai peluncuran situs resmi band grindcore asal Malang tersebut melalui laman www.extremedecay.com

Penggarapan video “Media Infeksi” dikerjakan secara sporadis di Blue Sky Studio (Malang), 13 Oktober 2021 yang lalu. Pihak Extreme Decay bersama tim dokumentasi Inspired27 yang mengeksekusi video tersebut dalam tempo yang sesingkat-singkatnya, tidak lebih dari dua jam saja. Ari yang bertindak selaku video director, dibantu oleh Rizalwa sebagai photographer dan Supret sebagai sound engineer.

Sekadar informasi, tembang “Media Infeksi” merupakan lagu klasik Extreme Decay yang sebelumnya termuat dalam album Holocaust Resistance, rilisan Armstretch Records pada tahun 2010. Pada versi video kali ini “Media Infeksi” dimainkan dalam komposisi yang lebih padat dan modern dengan pendekatan metode live session di dalam studio musik.

Penayangan video ini juga bakal disusul dengan perilisan seri merchandise “Media Infeksi” edisi spesial yang merupakan kolaborasi antara Extreme Decay dengan clothing brand asal Malang, Inspired27. Seri merchandise eksklusif tersebut akan dipasarkan secara luas melalui situs www.extremedecay.com dan www.inspired27.com, mulai tanggal 30 Oktober 2021.

Bulan Juli 2021 lalu, Extreme Decay sempat merilis mini album bertitel Antiviral. Mini album itu berformat kaset dalam jumlah terbatas melalui label rekaman Disaster Records, yang sekaligus merayakan momen Record Store Day 2021. Sebelum itu, mereka juga melepas single berjudul “Kolaps” dalam wujud video musik garapan Dimas Tirta Arwana melalui kanal YouTube Extreme Decay.

Mini album Antiviral rencananya juga akan dirilis dalam format piringan hitam ukuran 7” oleh Samstrong Records dengan tambahan bonus tiga lagu baru di akhir tahun 2021. Selain itu, juga bakal ada proyek split antara Extreme Decay dengan Busuk dalam format piringan hitam ukuran 7” oleh Unleash Records.

Extreme Decay merupakan unit pengusung musik grindcore yang terbentuk di kota Malang pada bulan Januari 1998. Sejak awal berdiri, mereka sudah memproduksi berbagai karya rekaman. Extreme Decay telah merilis beberapa album melalui berbagai label rekaman di Indonesia maupun luar negeri, termasuk sejumlah proyek album split dan kompilasi internasional selama lebih dari dua dekade eksistensi mereka.

Personel Extreme Decay saat ini berformat kuartet, yaitu Ravi (gitar/vokal), Ruli (gitar/vokal), Nizar (bass/vokal), dan Eko (drum/vokal). Sementara sang pendiri sekaligus vokalis Afrl tetap bersama Extreme Decay untuk menangani sektor manajemen dan akan lebih banyak berada di belakang layar mesin gerinda. Mereka semua saat ini sedang sibuk menyiapkan bakal album penuh Extreme Decay yang rencananya akan dirilis pada tahun 2022.

Jangan lengah, pantau selalu pergerakan Extreme Decay melalui situs resmi dan media sosial mereka. Ini grindcore, terlambat sedikit saja anda tidak kebagian apa-apa. Grind On!

Video “Media Infeksi”:

 

Seri Merchandise “Media Infeksi”:
www.inspired27.com

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *