HARI PERTAMA ARTIST TALK ALBUM ENDANK SOEKAMTI “SALAM INDONESIA”

Hari Pertama Artist Talk SALAM INDONESIA
di Galeri Indonesia Kaya

Jakarta, 12 November 2017. Sebagai rangkaian peluncuran album terbaru Endank Soekamti SALAM INDONESIA, selain digelar pameran foto hingga 15 November 2017, digelar pula artist talk selama dua hari di Galeri Indonesia Kaya pada 12 dan 13 November 2017.

Pada artist talk Minggu 12 November 2017, yang menjadi pembicara adalah Dory Soekamti, Deka Pramana, dan Iwan Pribadi. Lebih dari 100 pengunjung mengikuti acara ini auditorium Galeri Indonesia Kaya.

Seperti kebiasaan Endank Soekamti, acara yang dimulai pukul 19:00 WIB ini penuh dengan canda dan tawa, serta interaksi hangat antara pembicara dengan audiens.

Deka Pramana menjelaskan seputar proses kreatif di balik foto-fotonya yang dipamerkan di Galeri Indonesia Kaya. Ia juga berbagi tip dan trik, serta pengalaman mendokumentasikan kegiatan Endank Soekamti selama di Papua.

Sebelum berangkat ke Papua, Deka melakukan riset sederhana tentang keadaan di sana. Ia juga berkonsultasi dengan seniman Angki Purbandono yang juga membuat artwork untuk album SALAM INDONESIA ini.

Pengalaman yang paling mengesankan baginya adalah memotret penyu belimbing bertelur, bersama teman-teman ia harus berjalan kaki menyusuri pantai selama lima jam. Lewat perjalanan yang melelahkan, akhirnya ia berhasil bertemu penyu tersebut kira-kira pukul lima dini hari. Kumpulan foto-foto Deka juga dibukukan dan bisa didapatkan hanya dengan membeli Boxset SALAM INDONESIA edisi premium.

Iwan Pribadi, penulis buku Soekamti Goes To Papua yang dirilis dan diedarkan bersamaan dengan album ke-8 Endank Soekamti, berbagi pengalamannya menulis catatan perjalanan serta kegiatan-kegiatan Endank Soekamti dan timnya selama perjalanan di Papua.

Cerita di buku tersebut tidak melulu tentang proses rekaman Endank Soekamti, namun juga mencatat keseharian di atas kapal Kurabesi. Iwan juga mencatat tentang masyarakat, kuliner, keindahan alam, dan ragam budaya lainnya. Ada hal hal yang tidak tertangkap kamera, tapi tercatat di buku yang ia tulis. Karena keterbatasan menggunakan alat elektronik selama di lautan, Iwan hanya mengandalkan catatan tulisan tangan dan kamera poket sederhana.

Dory Soekamti berbagi cerita dan pengalaman seputar kegiatan dan teknik rekaman album SALAM INDONESIA. Album yang direkam secara outdoor ini dilakukan di perairan Papua pada 22 Mei – 22 Juni 2017 lalu.

Dengan bergaya selayaknya seorang mahasiswa yang melakukan presentasi makalah, Dory memaparkan ’10 THINGS’ Tentang Gaya Rekaman Endank Soekamti. Beberapa hal yang disampaikan gitaris Endank Soekamti ini adalah harus adanya yang baru dalam proses rekaman. Kali ini Endank Soekamti masih menggunakan konsep ‘living on board’. “kami tidak perlu berlama-lama rekaman, dan segala kekurangan akan diperbaiki di album selanjutnya.

Endank Soekamti juga melibatkan banyak elemen dalam melakukan proses kreatif.

“Musik dan lirik dibuat bersama, kru ikut rekaman, tamu ikut rekaman, kita juga mengajak musisi lain, bahkan melibatkan penduduk setempat dalam membuat lirik,” katanya.

Hal terakhir yang diungkapkan Dory adalah tentang inspirasi kontekstual. Endank Soekamti selalu berusaha mengambil inspirasi dari peristiwa yang dialami saat itu, “Semua hal yang kita tangkap lalu diurai ke dalam bentuk lirik. semuanya kita kerjakan bersama,” ungkapnya.

Senin 13 November 2017, kembali digelar artist talk di tempat yang sama dengan pembicara Bagoes Kresnawan produser film BEHIND THE SONGS yang berisi cerita dibalik pembuatan setiap di album SALAM INDONESIA, Tony Soekamti yang akan membahas proses rekaman outdoor di atas kapal pinisi, Isa Mahendra Jati videografer dan editor film BEHIND THE SONGS dan webseries Ngintip Soekamti’s 8th Album, dan Fanikini sutradara dan animator videoklip MIMPI yang merupakan hasil kegiatan belajar mengajar anak-anak di pesisir Papua.

Salam Indonesia!

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *