JAGONGAN WAGEN EDISI JULI 2020 : “JARING LABA-LABA DI BERANDA ANGKA”

Jagongan Wagen edisi Juli 2020
Mempersembahkan:
Online Streaming Pertunjukan
JARING LABA-LABA DI BERANDA ANGKA
oleh Ari Ersandi

Jumat, 24 Juli 2020 Pukul 19:30 WIB
Di Portal YouTube Media PSBK
Ramah difabilitas (CC tersedia)

Live Streaming Artist Talk:
Selasa, 28 Juli 2020 15.30 – 17.30 WIB
YouTube Media PSBK

Jagongan Wagen Edisi Juli:

Kegelisahan Ari Ersandi Pada Manusia di Lintasan Angka Maya
Ari Ersandi, peraih Hibah Seni PSBK asal Lampung akan menampilkan karya terbarunya yang berjudul Jaring Laba-laba di Beranda Angka pada presentasi Jagongan Wagen edisi Juli 2020. Melalui karya ini, Ari Ersandi kembali mempertanyakan keterhubungan manusia yang semakin bias baik di dunia maya maupun dunia nyata.

Padepokan Seni Bagong Kussudiardja (PSBK) kembali mempersembahkan Jagongan Wagen (JW) edisi kelima tahun ini dalam format alih wahana digital. Proses fasilitasi ruang kreatif keproduksian alih media dan sajian karya telah terlaksana sejak awal bulan Juli di kompleks art center PSBK yang telah disertai protokol kesehatan penyelenggaraan kegiatan. PSBK akan menampilkan premiere karya baru ini di portal YouTube Media PSBK yang dapat diakses pada Sabtu, 24 Juli 2020 mulai pukul 19:30 WIB. Sebagai panduan, registrasi penonton dibuka di www.PSBK.or.id hingga hari H penayangan. Penayangan Jagongan Wagen juga disertai dengan adanya Closed Caption bagi audiens dengan difabilitas.

Dalam karya Jaring Laba-laba di Beranda Angka ini Ari Ersandi menyajikan pertunjukan tari yang dipadukan dengan unsur teatrikal dengan menghadirkan aktor dalam pertunjukan tersebut. Dari awal menyiapkan karya ini, Ari Ersandi telah memproyeksikan karya ini sebagai bentuk alih wahana, sehingga ia lebih dulu meleburkan bentuk pertunjukan konvensional. Ini pengalaman baru baginya, namun melalui karya ini ia berupaya untuk mempertimbangkan setiap unsurnya dengan sungguh-sungguh. Karya ini diniatkan untuk menandai pentingnya keterhubungan manusia di tengah lintasan angka maya yang bertebaran maupun ketika bertemu fisik yang seringkali banyak terdistraksi dengan yang maya.

Pada satu titik, arus deras dunia maya membutakan arah dan langkah individu untuk menjadi yang banyak ditonton, yang banyak disukai dan yang banyak diikuti demi tumpukan angka-angka maya yang menyisakan berbagai pertanyaan: apakah ini yang disebut tawaran sebuah perjumpaan lain itu? Pada sebuah wawancara terkait karya ini, Ari menambahkan, “Bolehkah aku menawarkan kegelisahan saja pada karya ini? Karena aku tidak bisa memberikan solusi ke publik, hanya saja pesan yang aku harapkan sampai yaitu interaksi itu penting, menjaga hubungan itu penting.”

Seniman yang ikut berpartisipasi dalam presentasi karya Jaring Laba-laba di Beranda Angka diantaranya, Ari Ersandi (Sutradara & Koreografrer), Aryo Mahardika (Asisten Sutradara), Ab Asmarandana (Penulis Naskah), baBAM (Aktor), Lian Saputra (Penari), Wahyu Kuncara Aji (Penari), Giorgie Chrysandi (Penata Musik), Beni Susilo Wardoyo (Penata Artistik), Firman Ariadi, Pendi, Saptaman (Tim Artistik), Jibna (Lighting Designer), Chesa Selasa (Penata Busana), Dhani Brain (Penata Rias), Erwin Oktavianto & Zaeko (Dokumentasi proses penciptaan karya seniman).

Tentang Ari Ersandi

Ari Ersandi, seniman kelahiran Lampung ini lulus sarjana dengan minat penciptaan tari di ISI Yogyakarta dan Pascasarjana ISI Yogyakarta. Pernah bekerja di ISBI Kalimantan Timur sebagai Dosen Jurusan Tari dari tahun 2016-2019. Karirnya sebagai koreografer telah malang melintang di dalam maupun luar negeri. Beberapa di antaranya adalah Jagongan Wagen PSBK, World Dance Day di Surakarta, residensi tari topeng di Andong Korea Selatan, HIFA (Harare Internasional Festival of Art) di Afrika, Festival Payung di Solo, Lanjong Art Festival di Kalimantan Timur, 10th Anniversary CPI di Seoul South Korea, Project bersama Katia Engel di IFI Yogyakarta, American Dance Festival di Durham Nort Carolina, residency pada event Europalia Festival di Gent Belgium, Kuandu Art Festival di Taipei, dan masih banyak yang lainnya.

***

Sekilas tentang Padepokan Seni Bagong Kussudiardja (PSBK)

Melanjutkan spirit maestro seni Indonesia Bagong Kussudiardja, PSBK mewujudkan diri sebagai art center dengan misi mendukung pengembangan kreatif seniman dan masyarakat umum untuk terus terhubung pada nilai-nilai seni dan budaya, keberlanjutannya, dan penciptaan nilai-nilai budaya melalui seni. PSBK hadir sebagai laboratorium kreatif, tempat berkumpul, ruang presentasi karya seniman dari berbagai disiplin. PSBK menghadirkan karya seniman-seniman muda, memfasilitasi riset-riset artistik dan pengembangan profesional, dan merancang program-program untuk meningkatkan community engagement dan pengembangan jaringan melalui kesenian.

Jagongan Wagen merupakan sebuah acara ikonik PSBK yang sejak 2007 menampilkan serangkaian karya pertunjukan baru dan inovatif oleh seniman tari, musik, teater, dan multi-media. Gagasan karya-karya tersebut dikuratori dan diproduksi setiap bulan di kompleks art-center PSBK (kecuali Januari dan Ramadhan). Platform ini memfasilitasi seniman dan audiens dalam pertukaran kreatif yang memicu kepekaan rasa dalam lingkungan ruang pertunjukan yang ramah.

Hibah Seni merupakan program fasilitasi seniman Indonesia untuk mempersembahkan karya pertunjukan terbarunya secara perdana di platform presentasi seni pertunjukan Jagongan Wagen. Fasilitasi Hibah Seni PSBK ini meliputi akses studio penciptaan, perlengkapan artistik panggung, publikasi dan dokumentasi, dan dukungan finansial sebagai dukungan pada upaya seniman membagi gagasannya kepada publik.

***

Sekilas tentang BAKTI BUDAYA DJARUM FOUNDATION

Sebagai salah satu produsen rokok terbesar di Indonesia yang berasal dari Kudus, Jawa Tengah, Indonesia, PT Djarum memiliki komitmen untuk menjadi perusahaan yang turut berperan serta dalam memajukan bangsa dengan cara meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan mempertahankan kelestarian sumber daya alam Indonesia.

Berangkat dari komitmen tersebut, PT Djarum telah melakukan berbagai program dan pemberdayaan sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) di masyarakat dan lingkungan selama kurun waktu 60 tahun. Pelaksanaan CSR ini dilaksanakan oleh Djarum Foundation yang didirikan sejak 30 April 1986, dengan misi untuk memajukan Indonesia menjadi negara digdaya yang seutuhnya melalui 5 bakti, antara lain Bakti Sosial, Bakti Olahraga, Bakti Lingkungan, Bakti Pendidikan, dan Bakti Budaya. Semua program dari Djarum Foundation adalah bentuk konsistensi Bakti Pada Negeri, demi terwujudnya kualitas hidup Indonesia di masa depan yang lebih baik dan bermartabat.

Dalam hal Bakti Budaya Djarum Foundation, sejak tahun 1992 konsisten menjaga kelestarian dan kekayaan budaya dengan melakukan pemberdayaan, dan mendukung insan budaya di lebih dari 3.500 kegiatan budaya. Beberapa tahun terakhir ini, Bakti Budaya Djarum Foundation melakukan inovasi melalui media digital, memberikan informasi mengenai kekayaan dan keragaman budaya Indonesia melalui sebuah situs interaktif yang dapat diakses oleh masyarakat luas melalui ww.indonesiakaya.com Kemudian membangun dan meluncurkan “Galeri Indonesia Kaya” di Grand Indonesia, Jakarta pada 10 Oktober 2013. Ini adalah ruang publik pertama dan satu-satunya di Indonesia yang memadukan konsep edukasi dan multimedia digital untuk memperkenalkan kebudayaan Indonesia agar seluruh masyarakat bisa lebih mudah memperoleh akses mendapatkan informasi dan referensi mengenai kebudayaan Indonesia dengan cara yang menyenangkan dan tanpa dipungut biaya.

Bakti Budaya Djarum Foundation bekerja sama dengan Pemerintah Kota Semarang mempersembahkan “Taman Indonesia Kaya” di Semarang sebagai ruang publik yang didedikasikan untuk masyarakat dan dunia seni pertunjukan yang diresmikan pada 10 Oktober 2018, bertepatan dengan ulang tahun Galeri Indonesia Kaya ke-5. Taman Indonesia Kaya merupakan taman dengan panggung seni pertunjukan terbuka pertama di Jawa Tengah yang memberikan warna baru bagi Kota Semarang dan dapat menjadi rumah bagi para seniman Jawa Tengah yang bisa digunakan untuk berbagai macam kegiatan dan pertunjukan seni budaya secara gratis.

Bakti Budaya Djarum Foundation juga melakukan pemberdayaan masyarakat dan rutin memberikan pelatihan membatik kepada para ibu dan remaja sejak 2011. Hal ini dilatarbelakangi kelangkaan dan penurunan produksi Batik Kudus akibat banyaknya para pembatik yang beralih profesi. Untuk itu, Bakti Budaya Djarum Foundation melakukan pembinaan dalam rangka peningkatan keterampilan dan keahlian membatik kepada masyarakat Kudus agar tetap hadir sebagai warisan bangsa Indonesia dan mampu mengikuti perkembangan jaman tanpa menghilangkan ciri khasnya. Lebih lanjut informasi mengenai Bakti Budaya Djarum Foundation dapat mengakses www.djarumfoundation.org, www.indonesiakaya.com.

Sumber Gambar: Media PSBK

Siaran pers ini diterbitkan oleh:
Media PSBK
Kontak: Donnie Trisfian | donnie@psbk.or.id

PSBK
Ds. Kembaran RT.04-05, Tamantirto, Kasihan, Bantul, D.I. Yogyakarta 55183 – Indonesia
Tel/Fax: +62 (0)274-414404 / e-mail:info@psbk.or.id / web:www.psbk.or.id

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *