KONSER MUSIK, PAMERAN LUKISAN & LAUNCHING BUKU EGHA DE LATOYA “MEMOAR”

“Memoar” Egha De Latoya Akrabkan
Para Penikmat Konser Kepada Buku Dan Karya Lukis

Musik merupakan bagian penting dalam dunia showbiz dan telah menjadi bagian
integral dalam kehidupan itu sendiri. Seperti di Yogyakarta, ragam festival musik
berskala internasional dalam tema-tema perdamaian akhir-akhir ini menjadi bukti
bahwa musik berperan penting dalam mengekspresikan keragaman, khususnya di
Indonesia. Kenyataan itu mendorong Egha De Latoya dalam menyemarakkan ekosistem
musik yang tumbuh itu melalui konser musik, pameran lukisan, dan launching buku
“MEMOAR”.

Memoar yang diangkat sebagai tema dalam perhelatan ini merupakan sebuah
kumpulan kisah yang paling berkesan bagi Egha. Hampir dari keseluruhan karya, Egha
menggambarkan keheningan, suasana magis, dan cinta. Bukan hanya cinta kepada
pasangan hidup, tapi lebih pada bagaimana menjalin relasi harmonis kepada alam, ruh,
dan Tuhan. Salah satu tokoh yang menjadi inspirasi suasana itu adalah Malaala. Dia
merupakan sosok kasat mata dengan segala getir pahit hidupnya mencoba memberikan
pesan-pesan untuk menanam benih kebaikan di sekelilingnya kepada Egha. Melihat
perjalanan musik pop yang banyak digandrungi para generasi muda, Egha berharap agar
pesan-pesan semacam itu dapat menjadi muatan positif yang mudah untuk diterima di
tengah masyarakat.

Bukan sosok baru di industri musik, Egha sempat menjadi finalis Putri Citra
Indonesia dan Miss Celebrity Indonesia tahun 2011. Dia juga bergabung dengan Republik
Cinta Management (RCM) milik Ahmad Dhani di Jakarta. Di sana, Musisi kelahiran 1993
ini membuat grup The Fatima dengan single Amnesia. Bukan hanya bermusik,
ketertarikannya dalam menulis juga mendorongnya untuk menyelesaikan dua buku
terbitan Gramedia Pustaka berjudul Surat Terakhir Ellena dan Aku Yang Tak Bernama Di
Hatimu. Hingga pada tahun ini ia kembali menyelasaikan buku kumpulan cerita berjudul
“Mati di Jogjakarta” (terbitan Media Kita). Selain bermusik dan menulis, Egha juga telah
menghasilkan puluhan karya lukis dengan tema-tema serupa.

Dengan selesainya album pertamanya “Memoar” yang berisi 8 lagu original:
Kekasih hatiku Selamanya, Sembunyikan Aku, Harapan Kosong, Percuma Aku di Sini,
Malaala, Sepi Sukma, dan Selamat Tinggal Kekasihku, Memoar menjadi momentum untuk
mengemas karya lukis dan bukunya dalam satu perhelatan yang akan diadakan pada
tanggal 30 November 2019 di Concert Hall Taman Budaya. Egha dan tim penyelenggara
berharap agar ruang-ruang semacam ini bisa mengakrabkan penikmat konser kepada
buku dan karya lukis, juga sebaliknya.

Contact Person : 085768991691 (Dian Adi Marianto)
E-mail : dianviolin.91@gmail.com

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *