PEMBUKAAN JOGJA MUSEUM EXPO 2021

Jogja Museum Expo Resmi Dibuka, GKR Bendara Ajak Masyarakat Tonton Koleksi Museum dengan Teknologi 360

Pameran museum dengan kegiatan Jogja Museum Expo (JME) secara resmi dibuka, Kamis (12/8/2021). Kegiatan yang diadakan untuk menyambut HUT ke-76 RI dan 50 tahun Badan Musyawarah Museum (Barahmus) DIY ini digelar secara virtual karena masih dalam situasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) akibat pandemi Covid-19. Bahramus DIY, sebuah organisasi nirlaba yang bergerak di bidang permuseuman.

Seremoni pembukaan Jogja Museum Expo diselenggarakan secara daring dan disiarkan langsung melalui channel Youtube tasteofjogja. Perhelatan dibuka dengan Tari Katresnaning Jati (Batik Truntum) oleh Sanggar Kinanti Sekar dan di sela-sela segmen dihibur oleh Devi and the Strawberry Fields serta video penampilan Museum Carnival Performance dari museum-museum yang ada di Yogyakarta.

Dalam sambutannya, Ketua Panitia 50 Tahun Barahmus, GKR Bendara menuturkan JME yang dikemas secara virtual sebagai bentuk adaptasi di tengah pandemi Covid-19.

“Museum pun beradaptasi dengan virtual tour,” ujarnya.

Virtual tour bisa disaksikan melalui www.jogjamuseumexpo.com yang menggunakan teknologi 360. GKR Bendara mengajak masyarakat untuk melihat koleksi-koleksi museum secara virtual melalui JME yangj juga memiliki banyak rangkaian acara.

Sementara, Ketua Umum Barahmus DIY, Ki Bambang Widodo, berharap acara yang diikuti puluhan museum anggota Barahmus DIY ini bisa menjadi tontonan dan tuntunan masyarakat serta memperkuat karakter bangsa.

JME menjadi salah satu rangkaian peringatan 50 Tahun Barahmus DIY yang digelar sejak 7 Agustus sampai 12 Oktober 2021.

“Semoga menjadi pemacu dan pemicu semangat insan permuseuman DIY dalam menghadapi pandemi Covid-19,” ucapnya.

Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Dian Laksmi Pratiwi, mengungkapkan potensi museum yang besar di DIY membuat Dinas Kebudayaan ikut serta dan mendukung kegiatan museum.

“JME dalam bentuk daring sebagai upaya promosi dan publikasi efektif mendekatkan museum ke masyarakat di tengah pandemi Covid-19, pemerintah bersama Barahmus menggerakkan kembali kegiatan secara daring maupun luring,” tuturnya.

Selain itu, JME juga merupakan wadah untuk menjalin silaturahmi dan berbagi informasi terkait perkembangan museum di Yogyakarta.

JME yang diikuti 38 museum anggota Barhamus DIY mengangkat tema Phalacitta, Inspirasi di Balik Koleksi. Sesuai dengan judulnya, festival museum ini akan mengajak orang untuk mengetahui alasan dan mempelajari keberadaan objek-objek yang menjadi koleksi museum.

Objek yang ditampilkan dalam pameran ini diplih dari ratusan ribu objek koleksi museum-museum di DIY. Pameran ini pun sarat dengan nilai inspiratif,seperti, ketekunan, kerja keras, pantang menyerah, kreatif, dan perilaku adil, yang bisa dilihat dari objek-objek yang dipamerkan.

Menurut Kepala Bidang Pemeliharaan dan Pengembangan Sejarah Bahasa Sastra dan Permuseuman, Tri Agus Nugroho, S.Sos, M.Sc., objek dikoleksi karena memiliki makna terkait sejarah, seperti, peristiwa, tokoh, menjadi simbol komunitas, pernah digunakan untuk menyelesaikan masalah tertentu, atau bahkan akibat dari suatu kondisi tertentu.

“Pameran ini mengungkap salah satu sisi dari sebagian objek tersebut, mengapa terdapat objek semacam itu, serta apa yang dapat dipelajari atau dikembangkan dari objek tersebut,” ujar Tri Agus.

Setelah sambutan-sambutan acara selanjutnya yaitu Kuratorial Class bersama Djaliati Sri Nugrahani dan Sektiadi. Dalam Kuratorial Class ini dipaparkan tiga kegiatan utama JME.

Ada tiga kegiatan JME, pertama, peformance museum yang diharapkan bisa menjadi panggung untuk menampilkan kreasi dan potensi museum yang ada di Yogyakarta. Kegiatan pengambilan gambar di setiap museum dan sejumlah titik di Yogyakarta, sehingga pengunjung yang menyambangi JME bisa mendapatkan sensasi seperti mengikuti karnaval dengan latar belakang tempat ikonis di Yogyakarta.

Kedua, pameran temporer yang menampilkan empat sub tema, yakni tokoh, lingkungan, objek, dan peristiwa. Pameran ini bertujuan memberikan pertanyaan reflektif mengenai peran museum saat ini dan pada masa mendatang. Koleksi–koleksi yang dipamerkan ditata sedemikian rupa, dengan layout yang memberikan pengalaman ruang khusus, agar pengunjung memiliki pengalaman unik dalam pameran.

Selama JME berlangsung, acara akan berlangsung dari pukul 15.00 sampai 16.40 WIB. Selain itu, acara juga akan diisi performance, seperti musik, tari, maupun museum carnival yang hadir di sela-sela kuratorial class. Pada hari ke-4 pelaksanaan JME akan diluncurkan virtual Jogja Museum Expo yang bisa disaksikan melalui website Barahmus.

Ketiga, webinar permuseuman yang menghadirkan diskusi menarik dengan konsep bincang santai secara hybrid atau bauran (perpaduan luring dan daring). Diskusi yang membahas perkembangan permuseuman di DIY ini bisa diikuti masyarakat melalui aplikasi berbasis internet.

Pembicara yang hadir dalam webinar permuseuman, meliputi, Gubenur DIY Sri Sultan HB X, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim Kemenkominfo Septriana Tangkary, Smithsonian Institute, Washington DC Paul Taylor, perwakilan British Museum, London Alexandra Green, Ketua Badan Promosi Pariwisata DIY GKR Bendara, dan perwakilan China National Silk Museum, Hangzhou Yilan Wang.

“Kami berharap JME bisa mengedukasi masyarakat luas dan memperkenalkan museum kepada masyarakat sekaligus meningkatkan jumlah kunjungan museum peserta pameran maupun museum lainnya,” ucap Tri Agus.

Acara pembukaan ini ditutup oleh penampilan dari museum-museum melalui Museum Carnival Performance kemudian dilanjutkan re-streaming webinar I yang menghadirkan narasumber Dahlia Kusuma Dewi (Museum for All), Alexander Green (Sir Stamford Raffles : Civilized Views of Java), Carol Cains (Once upon a time : Fairy Tale Batiks), serta Sri Hartini (Management and Development of The Ind Platonim museum).

Rangkaian Acara

Pembukaan
Peringatan 50 Tahun Barahmus DIY dan Seminar
Sabtu, 7 Agustus 2021 (10.00-12.00 WIB) via Zoom Meeting

Tapak Tilas
Minggu, 8 Agustus 2021 di Taman Makam Pahlawan Kusumanegara Yogyakarta

Pameran dan Ekshibisi
Kamis, 12 Agustus sampai Senin, 16 Agustus 2021 via www.jogjamuseumexpo.com

Webinar
Seminar I International Museum Seminar
Kamis, 12 Agustus 2021 (10.00 WIB) via Zoom Meeting atau www.jogjamuseumexpo.com

Peluncuran Buku
Kamis, 12 Oktober 2021
Peluncuran Buku Kenangan PANCA DASA WARSA KENCANA BARAHMUS akan menjadi salah satu penanda 50 tahun peran Barahmus DIY dalam babad permuseuman, khususnya di Yogyakarta.

Webinar
Seminar II International Museum Seminar
Kamis, 12 Oktober 2021 (09.30-13.00 WIB) via Zoom Meeting atau www.jogjamuseumexpo.com

Penutupan
Kamis, 12 Oktober 2021
Prosesi Penutupan ditetapkan bertepatan dengan perayaan Hari Museum Nasional. Sebagai puncak perayaan pada prosesi penutupan akan digelar ketoprak dengan lakon Pradnaparamitha dan disutradarai Bondan Nusantara.

Kontak Media:
Diendha Febrian [081 727 1109]
Larasati [085 800 664 636]

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *