SLUDGE FACTORY MELUNCURKAN SINGLE KEDUA “RYZYK GOES TO HEAVEN” MELALUI VIDEO MUSIK

Sludge Factory Meluncurkan Single Kedua Melalui Video Klip

Kuartet asal Yogyakarta yang mengusung warna musik Seattle Sound, Sludge Factory kembali merilis single. Single ke-2 mereka bertajuk “Ryzyk Goes To Heaven” sebelumnya telah termuat dalam mini album Fear yang telah dilepas kepada publik pada medio Mei 2020 lalu. Berbeda dengan single pertama mereka yang juga berjudul “Fear” yang bertempo medium, Ryzyk Goes To Heaven sarat akan pukulan snare yang keras dan beat yang cepat. Tempo lagu yang cepat ini rupanya cukup menggambarkan sosok seorang fasis yang memiliki dan mempengaruhi barisan massa yang masif setelah dibalut lirik yang tegas dan lugas.

Sejatinya Ryzyk Goes To Heaven merupakan lagu pertama yang mereka lahirkan. Berawal dari riff gitar Adam Katsu, 3 orang personel Sludge Factory lainnya, Sid Isa, Jum Satriani, dan Berly Nusantara merespons lagu tersebut sedemikian rupa hingga menjadi seperti apa yang dapat khalayak luas nikmati sekarang. Sid Isa sebagai penulis lirik dalam lagu ini menolak anggapan bahwa lagu ini diasosiasikan dengan seseorang atau sekelompok individu tertentu. Baginya, kondisi, situasi, dan karakter yang diceritakan pada Ryzyk Goes To Heaven bisa terjadi pada siapa pun dan kapan pun namun, ia tidak membatasi pendengar untuk memaknai lagu ini. Baginya, semua orang bebas untuk menafsirkannya.

Visualisasi Ryzyk Goes To Heaven ini dapat disaksikan per tanggal 24 Februari 2021 di kanal youtube Sludge Factory dalam format video klip. Dalam penggarapan video klip tersebut, band yang terbentuk pada Agustus 2019 ini bekerja sama dengan Andeskal Suryawan sebagai sutradara. Dalam pengakuannya, Andes -sapaan akrab Andeskal- mengatakan bahwa ia telah tertarik untuk menggarap visualisasi lagu Ryzyk Goes To Heaven sejak pertama kali ia mendengarkannya, bahkan langsung membayangkan tentang seperti apa video klip tersebut kelak. “Ryzyk Goes To Heaven secara musik mengobati kerinduan saya pada musik-musik era 90an, lebih spesifik genre grunge. Secara tema lagu sangat menarik dan saat pertama kali mendengar lagunya, saya langsung kebayang visualnya seperti apa”, aku Andes. “Setahu saya, ga banyak band Jogja seperti Sludge Factory dan saya beruntung bisa kerja sama dengan mereka”, imbuhnya.

Andes menggambarkan antitesis sosok Ryzyk pada lagu yang narsistik menjadi seseorang yang tanpa ekspresi dalam video klip. “Berangkat dari sifat narsis sosok Ryzyk dalam lagu ini, saya membuat karakter antitesisnya, yaitu harus menjalani hidup tanpa ekspresi, seperti ingin ngecein aja”, ucapnya.

Dalam pengerjaan video klip tersebut, Andes menggandeng sobat karibnya, Pascall Ferdinan sebagai DoP (Director of Photography) yang bertanggung jawab untuk memvisualisasikan konsep-konsep yang telah dibayangkan oleh sang sutradara. Setali tiga uang dengan Andes, Pascall pun sontak tertarik untuk menggarap video klip ini saat pertama kali diperdengarkan Ryzyk Goes To Heaven. “Pas aku denger, langsung keinget Seattle Sound nih, dan setelah beberapa kali dengerin dan perhatiin lagi ternyata liriknya lugas, aku suka aja gitu, sampai berlanjut ke obrolan bikinin video klip” ujar Pascall.

Video klip Ryzyk Goes To Heaven juga menjadi portofolio pertama bagi Andes dan Pascall dalam membangun sebuah kolektif seni bernama Repertoart. Proses pengerjaan video klip ini memakan waktu sekitar 1 bulan lamanya dari penjajakan ide hingga diunggahnya video klip tersebut. Tidak ada kesulitan yang berarti dalam pengerjaan video klip ini. Semua pihak yang terlibat menjalani porsinya masing-masing dengan suka cita dan suasana fun. “Mungkin gak ada lampu, jadi harus ngakalin cahaya kali, gak ada yg lain lagi sih karena produksinya menyenangkan. Jadi, kesulitan yg didapet gak sebanding sama rasa senengnya” ucap Pascall. “Ga ada, semua fun karena niatnya ingin bersenang-senang jadi sejak awal aku mengkondisikan semuanya harus bersenang-senang” Andes menambahkan.

Repertoart juga merilis merchandise berupa kaos untuk menyambut perilisan video klip Ryzyk Goes To Heaven. Nurcahyo Rizky bertanggung jawab penuh dalam mendesain artwork merchandise ini. Adapun merchandise tersebut dapat dipesan melalui instagram @sludgefactory.yk dan @repertoart.

 

 

Profile

Sludge Factory atau biasa disingkat Sludge atau SF adalah sebuha unit alternatif rock yang terbentuk pada tahun 2019 di Yogyakarta.

Sludge Factory beranggotakan Berly sebagai bassis seklaigus vokalis, Adam sebagai gitaris sekaligus vokalis, Jum sebagai gitaris dan Isa sebagai drummer.

Nama Sludge Factory sendiri diambil dari judul lagu Alice In Chains yang merupakan salah satu inspirasi band ini.

Sludge Factory menggarap gaya bermusik yang populer di kota Seattle pada tahun 1990an yang biasa dikenal dengan sebutan grunge atau Seattle sound, namun juga menggabungkan beberapa elemen dari jenis musik lain seperti stoner rock, psychedelic rock, progressif rock, noise dan sebagainya.

Sludge Factory telah merilis debut single berupa video musik bertajuk “Fear” di kanal YouTube pada tanggal 4 April 2020, dilanjutkan dengan rilisnya debut EP album “Fear” pada 13 Mei 2020.

sludgefactory.yk@gmail.com
IG : @sludgefactory.yk

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *