Gelaran Perdana Rangkaian Acara Stomp Out Fest Siap Dihelat
Pada pertengahan bulan ini, tepatnya pada tanggal 19 hingga 25 September, rangkaian acara Stomp Out Fest siap digelar edisi perdananya. Mengusung tema besar ‘The Music Should be Enough’, Korps Mahasiswa Komunikasi (KOMAKO) UGM sebagai pihak penyelenggara ingin mengejewantahkan musik sebagai medium komunikasi ke tingkatan lebih lanjut; bukan hanya sebagai teks diam, produk hiburan, atau pula komoditas semata. Rangkaian acara yang menawarkan difusi dari berbagai fungsi musik sendiri selaku sebuah medium; sebagai media komunikasi & informasi, penyampai pesan, media perlawanan, sebuah kajian dinamis, dan hiburan ini akan digelar selama lima hari pada tanggal 19,20,21,22, dan 25 September.
Terdiri dari empat mata acara yang nantinya ditutup oleh penampilan perdana Kelompok Penerbang Roket dan Tigapagi di Yogyakarta pada tanggal 25 September, Stomp Out Fest akan menyuguhkan berbagai acara di hari-hari sebelumnya seperti: records trade and a buddy-buddy gigs, film screening, dan diskusi terbuka. Hari pertama rangkaian acara Stomp Out Fest akan dimulai dengan Records Trade & A Buddy-Buddy Gigs (19 September 2016), sebuah sarana tatap muka dan tukar sapa bagi para penikmat rilisan fisik dari berbagai kalangan dengan music performance dari 7 band/musisi. Selain itu, beberapa lapak rilisan fisik dari Jogja Records Store Club –sebuah kolektif pelapak rilisan fisik musik di Yogyakarta- juga akan turut meramaikan acara, beberapa records store yang kerap malang-melintang di lini masa sosial media seperti: Rilisan Fisik, Deep On, Roots Musik, Altar Apokalips, Samstrong Records, Yogya Music Store, Doggy House Records, dan Demajors Jogja akan membuka stan rilisan fisik di sini. Bertempat di BNI Foodpark UGM, acara ini akan dimulai pada jam 13:00, gratis, dan terbuka untuk umum.
Rangkaian acara Stomp Out Fest juga akan diisi oleh Film Screening tiga program screening selama 3 hari berturut-turut. Pada hari pertamanya, Selasa (20/09), akan ada program “What They Talk About When They Talk About Band” yang memutarkan dua film dokumenter prominen biografi band Foo Fighters (Back and Forth – 2011) dan PULP (a Film About Life, Death & Supermarkets – 2014).
Esoknya, program “MTV Rebel Music Documentaries” akan memutarkan beberapa seri pada Web TV Series milik MTV (Music Television) bertajuk Rebel Music. Pada tiap serinya, film ini menarasikan kelindan musik sebagai medium perlawanan dengan dinamika gelombang politik yang terjadi di setiap negara yang dipotretnya, beberapa negara ini antara lain adalah: Iran, Turki, Afghanistan, Mesir, Mexico, Israel-Palestina, dan Mali.
Di hari ketiga, kegiatan Film Screening akan ditutup oleh program “When Genre Meet Us” yang akan menyuguhkan dua film tentang bagaimana term genre sendiri mampu mempengaruhi kebudayaan yang sedang terjadi di ruang sosial maupun spasial saat itu. Akan ada dua film yang diputar di program ini, yakni: Hype! (1996) dan Scratch (2001), kegiatan Film Screening ini akan bertempat di ruang BG 302, Fisipol UGM mulai dari jam 12 siang hingga 4 sore, dan gratis.
Untuk diskusi terbuka, Stomp Out Fest mengambil tajuk “Musik sebagai Media dan Reproduksi Musik dalam Media.” Dalam diskusi ini, akan ada tarikan benang merah antar bidang keilmuan Komunikasi dengan kajian musik pada alur pembahasan yang akan lebih banyak membahas tentang penggunaan medium musik sebagai media ekspresi dan penyampai pesan hingga tentang bagaimana dinamika sistem kurasi sebuah media dalam mempengaruhi opini publik.
Diskusi terbuka dalam salah satu gelaran pada rangkaian acara Stomp Out Fest ini akan diselenggarakan pada Rabu, 21 September 2016 di Ruang Multimedia, Gedung Yongma Lantai 3 (Atas Kantin Fisipol UGM) mulai dari jam 14:00 hingga 16:30 dengan mengundang pembicara Wisnu Martha Adiputra, SIP, M.Si (Ph.D Cand) (Dosen Ilmu Komunikasi UGM) dan Risky Tjokrosonto (Peneliti LARAS & Musisi) yang nantinya dimoderatori oleh Dwiki Aprinaldi.
Sebagai penutup Stomp Out Fest, malam konser puncak akan diadakan pada tanggal 25 September di PKKH UGM. Dengan ini, Stomp Out Fest juga turut menandai kunjungan pertama trio-neo folk Bandung Tigapagi dan trio rock terpanas Jakarta Kelompok Penerbang Roket di Yogyakarta. Selain dua band tersebut, line-up band pada ini juga akan diramaikan oleh Talking Coasty (YK), Seahoarse (YK), Fuzzy, I (Bandung), Sirati Dharma (Jakarta), dan Zzuf (Jakarta). Acara ini akan dimulai pada jam 5 sore hingga 11 malam dengan harga tiket pre-sale 35K dan harga tiket on the spot 40K.
Lebih dekat dengan Stomp Out Fest, melalui sosial media kami di:
Twitter: @stompoutfest
Instagram: @stompoutfest
Line: @xye9244l
Stomp Out Fest Tandai Kunjungan Perdana Tigapagi dan Kelompok Penerbang Roket di Yogyakarta
Trio neo-folk asal Bandung, Tigapagi, dan trio rock terpanas Jakarta, Kelompok Penerbang Roket, siap menggelar penampilan perdananya di Yogyakarta pada 25 September mendatang. Kedua band yang telah lama ditunggu-tunggu penampilannya di Yogyakarta ini akan segera hadir pada helatan Stomp Out Fest: Main Event Concert, yang bertempat di Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjasoemantri (PKKH) UGM. Lantunan nada-nada pilu hasil dari persenyawaan tangga diatonis dan pentatonis Roekmana’s Repertoire milik Tigapagi dan roket milik Kelompok Penerbang Roket yang selama ini telah mondar-mandir di berbagai tempat di Indonesia akan segera mendarat tepat di atas panggung Stomp Out Fest: Main Event Concert. Acara ini akan dimulai pada pukul 5 sore hingga 11 malam dengan harga tiket masuk pre-sale 35K dan harga tiket masuk on the spot 40K.
Selain Main Event Concert, rangkaian acara Stomp Out Fest nantinya juga akan menyuguhkan beberapa acara pada rangkaiannya, yakni: Records Trade & A Buddy-Buddy Gigs, Diskusi Terbuka, dan Film Screening yang diselenggarakan secara berturut-turut pada tanggal 19 hingga 22 September di berbagai tempat pelaksanaannya. Selain kunjungan perdana Kelompok Penerbang Roket dan Tigapagi di Yogyakarta, line-up Main Event Concert juga akan diisi oleh beberapa band yang sebelumnya belum pernah tampil di Yogyakarta, seperti: Zzuf (JKT), dan Fuzzy, I (BDG). Selain keempat band tersebut, Sirati Dharma (JKT), Seahoarse (YK), dan Talking Coasty (YK) pun akan memeriahkan gelaran ini.
Acara yang diinisiasi oleh Korps Mahasiswa Komunikasi (KOMAKO) UGM ini mengambil tema besar ‘The Music Should be Enough’ di mana di dalamnya menawarkan difusi dari berbagai fungsi musik sendiri selaku sebuah medium; sebagai media komunikasi & informasi, penyampai pesan, media perlawanan, sebuah kajian dinamis, dan hiburan.