DVBBS BERKOLABORASI DENGAN GALANTIS DAN CODY SIMPSON DALAM SINGLE SENTIMENTAL BERJUDUL “WHEN THE LIGHTS GO DOWN”

DVBBS, Galantis, dan Cody Simpson Berkolaborasi untuk Single Sentimental
“When The Lights Go Down”

Dua entitas powerhouse DVBBS dan Galantis hadir dalam kolaborasi maut untuk single terbaru berjudul “When The Lights Go Down” yang turut menampilkan penyanyi/penulis lagu asal Australia, Cody Simpson. Dibuka dengan suara instrumental organik, trek ini memadukan ciri khas sound kedua pasang duo produser, dengan getaran vokal emosional Simpson dan hentakan melodi groovy hasil peleburan karakteristik musik pop dan dance. Hasilnya adalah sebuah lagu sentimental yang menyentuh pendengar ke lubuk hati yang terdalam. Kolaborasi antara DVBBS dan Simpson sendiri sebenarnya sudah lama ditunggu-tunggu oleh para penggemar. Keduanya pernah menggarap lagu bersama bertahun-tahun lalu — yang sempat dibawakan live pada Ultra Music Festival — namun sayangnya belum pernah dirilis. Perjalanan kolaborasi tersebut berhasil digenapkan dengan kerja sama mereka bersama Galantis, yang punya kemampuan untuk mengubah apapun yang disentuhnya menjadi emas. “When The Lights Go Down” menyusul album studio ketiga DVBBS yang berjudul “SLEEP” dan single “Body Mind Sound” bersama Benny Benassi, sementara Galantis melanjutkan kesuksesan “Sweet Talker” yang dibawakan bersama Years & Years serta “Alien” dengan Lucas & Steve dan ILIRA. Saat ini, Cody Simpson sedang mempersiapkan perilisan album pertamanya dalam 7 tahun sekaligus single utamanya, “Nice to Meet You.”

“Satu dekade ke belakang, kami sering berbagi panggung bersama para legenda, Galantis, di berbagai belahan dunia. Kami sangat bahagia bisa merilis rekaman ini bersama mereka. Kami juga berkesempatan untuk menyaksikan Cody Simpson tumbuh menjadi seorang seniman yang luar biasa. Kami pernah membawakan sebuah lagu yang akhirnya belum pernah dirilis bersama dengannya bertahun-tahun lalu di Ultra Music Festival. Rasanya tepat jika kami menyelesaikan kisah tersebut dengan benar lewat ‘When The Lights Go Down.'” – DVBBS

“Senang bisa mengawali tahun 2022 dengan kawan-kawan kami, DVBBS dan Cody, melalui single ‘When The Lights Go Down'” – Galantis

“Saat anak-anak DVBBS mengontak saya untuk berkolaborasi di trek ini, saya bersemangat sekali. Mengisi vokal dan gitar di lagu ini adalah kebahagiaan besar bagi saya. Saya memang sudah menjadi penggemar Galantis dan DVBBS untuk sekian lama. Senang bisa bekerja sama untuk single ini, saya harap semua orang menikmatinya seperti kami.” – Cody Simpson

DVBBS:
Tak banyak produser yang berhasil melejit ke puncak skena musik elektronik secepat DVBBS, yang berhasil menyita perhatian industri dengan lagu-lagu hit seperti “Tsunami” dan “Not Going Home”. Duo Alex dan Christopher ini terus mengembangkan sound khas mereka sejak debut-nya di tahun 2012. Kakak beradik asal Kanada tersebut menghadirkan serangkaian kolaborasi impresif dengan nama-nama besar dari latar belakang musikal yang beragam, antara lain blackbear, 24kGoldn, Jasmine Thompson, Belly, NERVO, Juicy J, dan banyak lagi. DVBBS tak henti-hentinya membuktikan bahwa tak ada yang tak bisa mereka capai. Lagu-lagu hit-nya seperti “La La Land,” “Gold Skies,” dan trek terobosan “Angel” wajib ada pada koleksi setiap penggemar musik dance. Sebelum pandemi global, DVBBS tercatat tampil sebanyak 250 hari dalam setahun di berbagai festival musik terbesar dan klub papan atas dunia, termasuk di antaranya Tomorrowland, EDC Las Vegas, Ultra Music Festival, Hakkasan Las Vegas atau Amnesia Ibiza, dan Ushuaia. Sepanjang karirnya, DVBBS membuktikan bahwa mereka berdedikasi untuk melebarkan sayapnya di skena global dan membawa karya musik termutakhir ke telinga pendengar.

Galantis:
Menetapkan standar baru untuk penulisan lagu di industri musik dance, Galantis adalah proyek kolaboratif yang dipimpin oleh Christian Karlsson (aka Bloodshy, satu dari tiga personil Miike Snow). Album perdana Galantis, ”Pharmacy”, menduduki peringkat #1 pada tangga lagu Dance Billboard berkat kekuatan single “Peanut Butter Jelly” yang mendapat sertifikasi emas RIAA (Recording Industry Association of America) dan lagu hit “Runaway (U & I)” yang mendapat sertifikasi platinum sekaligus nominasi GRAMMY untuk Best Dance Recording dan Best Remixed Recording. Sementara itu, album kedua “The Aviary” yang dirilis tahun 2017 (menampilkan single dengan sertifikasi platinum, ”No Money”) berhasil menduduki posisi top 10 saat pertama dirilis di 23 negara. Album ketiga Galantis, “Church”, menghadirkan single “Faith” yang dibawakan bersama ikon musik country Dolly Parton featuring penyanyi-penulis lagu asal Belanda Mr. Probz, menduduki peringkat #1 pada tangga lagu Dance/Electronic Billboarddalam minggu pertama perilisan sebelum kemudian segera menduduki peringkat #1 pula pada tangga lagu Dance/Mix Show Airplay selama 5 minggu. Hingga hari ini, Galantis telah mengumpulkan lebih dari 4 miliar streams kumulatif global dan lebih dari 1 miliar views untuk video musiknya. Baru-baru ini, Galantis bergabung dengan Little Mix dan David Guetta untuk merilis lagu hit musim panas 2021, ”Heartbreak Anthem,” yang menempati peringkat #1 pada tangga lagu Worldwide iTunes di minggu pertama perilisannya serta mencapai peringkat #1 pada tangga lagu airplay dan Shazam di UK.

Cody Simpson:
Era awal 2010-an ditandai dengan perkembangan pesat media sosial dan perubahan cepat lanskap penyiaran global. Cody Simpson melesat ke permukaan pada masa tersebut, mengunggah video amatir berupa cover musik ke kanal YouTube. Penampilannya yang tulus dan sepenuh hati mampu menarik perhatian para eksekutif rekaman di California serta pemirsa di seluruh dunia. Anak muda berbakat tersebut bertransformasi dari mengkurasi klip amatir artist favoritnya menjadi bintang yang menandatangani kontrak rekaman dan menjalani tur Amerika Serikat-nya sendiri dalam waktu setahun. Kumpulan karya musik pertamanya yang banyak ditunggu-tunggu akhirnya dirilis sebagai EP dengan judul “Coast to Coast” dan mencapai peringkat 12 pada tangga lagu Billboard AS. Sementara itu, album “Free” yang dirilis pada tahun 2015 adalah produksi rekaman independen pertama Simpson sekaligus album panjang terakhirnya hingga saat ini. Tak lama setelah perilisan album tersebut, Simpson membentuk Cody Simpson & the Tide, serta memproduksi dua EP berjudul “Wave two” dan “B-sides.” Kedua karya ini menandai perubahan sound dan pendewasaan signifikan dalam karakteristik musik maupun daya tarik sonik Simpson. Tumbuh sebagai seniman dengan kepribadian yang mendalam, Simpson kemudian mengembangkan bakatnya tampil di atas panggung teater, menjadi pemeran utama pria pada pementasan musikal Broadway ternama, Anastasia, pada akhir 2018 hingga awal 2019. Kembalinya Cody di panggung musik pada tahun 2022 dipenuhi dengan sejumlah kolaborasi papan atas dan pembaruan sonik.

 

 

Untuk informasi lebih lanjut tentang
DVBBS
Facebook : https://www.facebook.com/dvbbs/
Instagram : https://www.instagram.com/dvbbs/
Twitter : https://twitter.com/dvbbs
Spotify : https://open.spotify.com/artist/5X4LWwbUFNzPkEas04uU82

Galantis
Facebook : https://www.facebook.com/wearegalantis
Instagram : https://www.instagram.com/wearegalantis/
Twitter : https://twitter.com/wearegalantis
Spotify : https://open.spotify.com/artist/4sTQVOfp9vEMCemLw50sbu

Cody Simpson
Facebook : https://www.facebook.com/codysimpsonmusic
Instagram : https://www.instagram.com/codysimpson/
Twitter : https://twitter.com/CodySimpson
Spotify : https://open.spotify.com/artist/79Xp2rRN7wdsaTJgttdX3K

Ultra Records
Facebook : https://www.facebook.com/ultramusic/
Instagram : https://www.instagram.com/ultramusicofficial/
Twitter : https://twitter.com/ultrarecords
Spotify : https://open.spotify.com/user/ultramusicofficial

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *